Malaysia Airlines dibajak lewat telepon seluler?
Merdeka.com - Desawat Malaysia Airlines MH370 masih meninggalkan misteri dan belum ditemukan sampai saat ini. Muncul berbagai asumsi, prediksi sampai teori terkait menghilangnya pesawat yang mengangkut 239 orang tersebut.
Sebelumnya, diperkirakan bahwa MH370 hilang dari radar karena jatuh di lautan, namun hal tersebut tidak lagi begitu dipercaya karena tidak ada bukti berupa serpihan atau apapun yang nampak muncul di permukaan laut.
Spekulasi dan asumsi lain juga turut bermunculan karena dari hari ke hari, pesawat ini masih juga belum ditemukan. Beberapa hari lalu, ada perkiraan bahwa kemungkinan besar pesawat Malaysia Airlines ini dibajak.
Pengan munculnya perkiraan tersebut, hadir pula asumsi lain yang mengatakan bahwa ada kemungkinan pembajakan MH370 itu dilakukan dengan menggunakan perangkat mobile atau telepon selular.
Dr Sally Leivesley, seorang pakar anti-terror dan juga pendiri dari Home Office dari Inggris mengungkapkan teorinya bahwa pembajakan MH370 itu menggunakan telepon selular adalah sangat mungkin terjadi.
Seperti halnya di dunia maya atau internet, serangan-serangan yang dilakukan oleh para hacker atau peretas juga dapat dilakukan kapan dan di mana saja, walaupun hanya berbekal perangkat mobile.
Setelah berhasil menguasai sistem pesawat, hacker dapat mengubah kecepatan, ketinggian dan arah pesawat. "Apabila benar, maka pembajakan melalui telepon selular ini dilakukan oleh orang yang sangat ahli dan mengerti akan sistem pesawat," jelas Leivesley, seperti yang dikutip dari iBtimes (17/03).
Leivesley juga menjelaskan bahwa aksi peretasan ini dapat dilakukan ketika sang peretas berhasil memasukkan sederet kode perintah ke dalam sistem pesawat dan memulai mengacak sinyal serta mengeksekusi sistem yang ada.
Peretasan ke dalam sistem pesawat tersebut bukanlah hal baru karena pada saat dihelatnya KTT keamanan bernama Hack In The Box di Amsterdam pada bulan April 2013 lalu, seorang pakar keamanan dan IT bernama Hugo Teso telah bekerja keras dan berhasil menciptakan serangkaian kode jahat yang disimpan di dalam sebuah perangkat mobile Android dan dapat disusupkan ke sistem pesawat terbang bernama PlaneSploit.
PlaneSploit ini dapat digunakan untuk membajak pesawat terbang dari jarak jauh hanya dengan menggunakan telepon selular.
Namun, beredarnya informasi bahwa apa yang telah dilakukan Hugo Teso ini secara langsung dibantah oleh FAA. Pihak FAA mengatakan bahwa aplikasi ciptaan Hugo Teso itu tidak dapat menerobos sistem ketat sebuah pesawat terbang.
"Aplikasi dari teknik tersebut tidak dapat mengeksekusi dan mengendalikan sistem autopilot pesawat yang telah dilengkapi dengan fitur FMS yang dapat mencegah pilot dari kesalahan kendara," jelas pihak FAA.
Oleh karena itu, pihak FAA tidak sependapat dengan teori bahwa hacker dapat mengendalikan pesawat terbang setelah melumpuhkan sistemnya hanya dengan menggunakan perangkat mobile.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walau di udara, hacker juga bisa mengakses data-data penumpang dengan menggunakan WiFi.
Baca SelengkapnyaMengoperasikan mobile banking menggunakan wifi publik berisiko terkena serangan yang disebut “man in the middle”.
Baca SelengkapnyaPara peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Viral pelajar ini kejar mobil yang ditabraknya untuk minta maaf. Momen saat keduanya bertemu curi perhatian.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah langkah-langkah mudah yang wajib dilakukan saat HP kena hack.
Baca SelengkapnyaWanita ini menceritakan pengalaman akun bank dibobol hingga rugi jutaan rupiah akibat nomor HPnya dijual provider ke hacker.
Baca SelengkapnyaBikin terharu, momen seorang ayah naik pesawat dengan pilot anaknya sendiri. Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaViral keluhan masyarakat soal harga tiket pesawat rute domestik yang mahal.
Baca SelengkapnyaPelaku baru bekerja di rumah majikannya selama tiga bulan.
Baca Selengkapnya