Mabuk, intelijen Amerika hampir tabrakkan drone ke rumah Obama
Merdeka.com - Sebagai presiden Amerika Serikat, Barrack Obama tinggal rumah paling aman di dunia, yakni Gedung Putih. Akan tetapi, hari ini predikat rumah teraman yang disandang Gedung Putih hampir hilang gara-gara sebuah drone.
Senin (26/01) dini hari waktu Amerika, staff Gedung Putih dikejutkan oleh sebuah drone yang jatuh di kawasan pekarangan mereka. Drone tersebut terindentifikasi sebagai drone jenis DJI Phantom dan termasuk drone dengan empat sayap alias Quadcopper.
Dikutip dari New York Times (28/01), drone DJI Phantom jatuh ketika dikendalikan oleh seorang agen intelijen Amerika dari bagian National Geospatial. Saat itu, agen intelijen itu mengendalikan si drone dari apartemennya yang hanya terletak beberapa blok dari Gedung Putih.
Ironisnya, operator drone tersebut dikabarkan menjatuhkan drone di kawasan Gedung Putih akibat mabuk. Bahkan, agen intelijen itu baru sadar bila sudah menabrakkan drone di kawasan rumah Presiden Obama setelah seorang temannya mengatakan bila kasus drone-nya muncul di berbagai media.
Walaupun terasa cukup sepele, berhasil masuknya drone ke kediaman Presiden Obama patut dipertanyakan. Hal tersebut juga membuat publik bertanya-tanya tentang tingkat keamanan 'White House'.
Menurut Engadget (28/01), drone DJI Phantom yang memiliki bentang sekitar satu meter tersebut seharusnya terdeteksi oleh radar Gedung Putih. Sebab, radar Gedung Putih sudah di desain untuk mengenali pesawat terbang hingga roket dari jarak jauh.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bermula ketika salah seorang pengemudi ojol bercerita kepada Anies dan Imin.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai penguasaan teknologi semakin dibutuhkan. Sehingga, TNI-Polri mesti adaptif mempelajari ilmu pengetahuan teknologi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies disebutnya kesulitan mendaratkan helikopter yang ditumpanginya, karena mendapat penolakan mendarat diberbagai tempat.
Baca SelengkapnyaCak Imin menyebut, seharusnya semua fasilitas milik negara terbuka untuk sekedar pendaratan transportasi udara.
Baca SelengkapnyaJokowi bercerita saat komandan Pasukan Quds Iran, Mayjen Qasem Soleimani ditembak drone canggih dengan teknologi pengenalan wajah.
Baca SelengkapnyaJoe Biden Sebut AS Tidak Akan Bantu Israel Balas Serangan Iran
Baca Selengkapnya500 Drone dan Kembang Api Iringi Malam Tahun Baru 2024 di Bundaran HI
Baca SelengkapnyaIsrael menargetkan bangunan yang di dalamnya ada kantor Hamas, di pinggiran kota Beirut pada Selasa (2/1) malam.
Baca Selengkapnya