Lagi, roket pembawa logistik ke stasiun luar angkasa ISS meledak
Merdeka.com - Masih segar di ingatan kita di bulan Mei lalu, roket Progress 59 milik Rusia gagal menjalankan misi membawa logistik ke stasiun luar angkasa ISS dan jatuh kembali ke Bumi. Kini, peristiwa yang nyaris sama kembali terulang.
Bedanya, insiden yang menimpa roket logistik Falcon 9 milik SpaceX gagal beberapa saat pasca lepas landas, Gizmag (28/06). Perlu diketahui, roket Progress 59 Rusia baru meledak saat jatuh ke Bumi setelah gagal bersandar di ISS.
Roket Falcon 9 yang diluncurkan dari pangkalan Cape Canaveral Air Force Station itu dilaporkan meledak hanya dalam 2 menit 18 detik setelah lepas landas. Puing-puing roket itu pun langsung jatuh di samudra Pasifik sekitar pukul 10.25 pagi waktu setempat.
Sampai saat ini, pihak SpaceX masih melakukan investigasi terkait insiden itu. Namun, Elon Musk, pendiri SpaceX mengatakan bila kemungkinan terjadi masalah kelebihan tekanan udara di tangki oksigen.
Hal ini tentu cukup ironis, sebab sebelum peluncuran roket Falcon 9, SpaceX tidak menemukan adanya masalah apapun. Faktor lingkungan seperti cuaca pun terpantau normal.
Insiden ini mengakibatkan sekali lagi ISS kehilangan pasokan logistik penting bagi misi luar angkasa. Roket Falcon 9 disebut membawa logistik seberat 2 ton yang terdiri dari perlengkapan penelitian, dan teknologi yang dibutuhkan untuk membuat pesawat luar angkasa masa depan bisa bersandar di ISS dengan lancar.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Objek yang menembus rumah Otero tersebut diperkirakan sebagai objek dibuang atau dijatuhkan dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS).
Baca SelengkapnyaRoket tersebut membawa satelit eksperimental pemerintah Jepang yang dapat menggantikan satelit intelijen di orbit.
Baca SelengkapnyaDulu program manusia ke Bulan dengan misi Apollo terus diusahakan hingga sukses. Namun kini upaya untuk kembali ke Bulan nampak sulit terwujud.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salah satu penyebab tingginya biaya logistik nasional karena belum ada konektivitas antara pelabuhan dengan perusahaan logistik.
Baca SelengkapnyaStasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) akan beroperasi hingga akhir tahun 2030.
Baca SelengkapnyaPembangunan Nusantara Logistik Hub ini akan mendukung keberadaan IKN.
Baca SelengkapnyaSejumlah permasalahan yang muncul saat hari pemungutan suara di antaranya terlambat tibanya logistik Pemilu 2024 di TPS.
Baca SelengkapnyaApollo 14 adalah misi penerbangan antariksa NASA dalam program Apollo, yang bertujuan untuk mendaratkan manusia di bulan.
Baca SelengkapnyaSetidaknya butuh waktu 30 menit setelah pesawat yang ditumpangi tiba untuk mengambil bagasi dari mesin conveyer.
Baca Selengkapnya