Korea Selatan diserang peretas, dua bank besar terancam
Merdeka.com - Sebuah aksi peretasan masif baru saja terjadi di negeri ginseng Korea. Akibatnya, beberapa situs bank ditutup untuk mengatasi hal ini.
Seperti yang dilansir oleh Reuters (20/3), aksi peretasan ini sedang diselidiki oleh pihak kepolisian Korea Selatan. Pasalnya, aksi ini membuat sebuah penyedia internet yang menaungi situs dua bank besar di negara tersebut kelimpungan.
Bahkan, akibat aksi peretasan ini, tensi keamanan mulai menegang. Hal ini seiring adanya dugaan keterlibatan pihak Korea Utara dalam aksi ini.
Adapun pihak ISP yang diserang adalah LG UPlus Corp, anak perusahaan LG. Ketika diserang, halaman ini menunjukkan sebuah tulisan bahwa penyerangan oleh Whois Team sedang berlangsung.
Akibatnya, server jaringan TV YTN, MBC dan KBS serta Shinhan Bank dan NongHyup Bank tutup untuk sementara waktu.
Pihak berwenang di Korea Selatan pun menolak berspekulasi apakah serangan ini berasal dari tetangga dekat mereka, Korea Utara. Namun, patut diketahui bahwa mereka juga pernah meretas Korea Selatan lewat serangan Ten Days of Rain pada 2011 lalu.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Empat perjalanan KA tersebut sedianya berangkat dan menuju Stasiun Tawang Bank Jateng.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Sulawesi Tenggara menemukan uang lembar palsu sebanyak 363 lembar pecahan Rp50.000 dan Rp100.000.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya
Baca SelengkapnyaProduk dan layanan Bank DKI akan terus diperluas seiring dengan visi Bank DKI untuk mendukung pertumbuhan Jakarta.
Baca SelengkapnyaBI menyediakan opsi layanan penukaran uang baru melalui Layanan Kas Keliling di lokasi-lokasi strategis.
Baca SelengkapnyaKemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca Selengkapnya