Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kominfo bantah Indonesia tidak miliki kedaulatan frekuensi

Kominfo bantah Indonesia tidak miliki kedaulatan frekuensi Operator Indonesia. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Bantahan cukup keras dilontarkan Kepala Komunikasi dan Informatika Gatot S. Dewa Broto terkait anggapan bahwa Indonesia merupakan negeri yang tidak memiliki kedaulatan frekuensi.

Menurut dia, sesuai dengan ketentuan International Telecommunication Union (ITU), telah jelas diatur kalau setiap negara memiliki kedaulatan frekuensi, artinya memiliki hak mengatur spektrum frekuensinya masing-masing.

"Apakah waktu Kominfo memutuskan soal merger XL dan Axis, kami tergantung Kuala Lumpur dan Riyadh? No way," tegasnya melalui timeline di Twitter.

Seperti diketahui, Kementerian Komunikasi dan Informatika akhirnya menyetujui akuisisi-merger antara XL dengan Axis. Persetujuan tersebut dilanjutkan dengan pengambilan frekuensi keduanya di pita 2,1 GHz selebar 10 MHz dan tidak mengambil pita frekuensi di 1800 MHz.

Pengambilan pita frekuensi yang hanya terjadi di pita 2,1 GHz menjadikan komposisi Telkomsel dan XL sama dan seimbang. XL bahkan bisa lebih unggul dari anak usaha Telkom itu bila berhasil mendapatkan satu blok di pita 2,1 GHz melalui lelang.

Sejak awal, Kementerian Kominfo melalui tim ad hoc merger-akuisisi XL-Axis mengklaim tak ada tekanan dari manapun, termasuk dari Menko Perekonomian Hatta Rajasa.

Namun, bukti-bukti tidak adanya kedaulatan frekuensi di Indonesia terlihat dari hampir 90 persen frekuensi dikuasai oleh asing, atau operator yang dimiliki asing. Artinya, bukan hanya aliran pulsa dan uang saja yang terbang ke luar negeri, demikian juga dengan informasi penting dan bersifat rahasia.

Yang membuat kita sedikit miris adalah Telkomsel, yang disebut-sebut merupakan operator paling merah putih ternyata hanya benar-benar dimiliki Indonesia sebesar 33 persen. Mengapa? Karena meski Telkomsel dimiliki Telkom sebesar 65 persen, namun dalam Telkom sendiri terbagi dua, yaitu 51 persen NKRI dan 49 persen asing.

Bahkan ternyata operator Tri masih lebih Indonesia dari Telkomsel, setelah pengusaha nasional Erick Thohir berhasil mendaratkan modalnya sebesar 35 persen di operator asal China tersebut.

XL Axiata sudah dikuasai hampir 100 persen asing, yang mana Axiata Investments Sdn Bhd menguasai 66,5 persen dan publik yang juga didominasi asing menguasai 33,5 persen.

Bila kemudian frekuensi yang tersisa di pita 700 MHz, 2,3 MHz, dan 2,1 GHz serta slot orbit nasional juga kembali diobral kepada asing, belum lagi membanjirnya vendor perangkat dan ponsel asing, maka tak ada lagi yang tersisa, yang ada hanyalah negeri yang tidak memiliki kedaulatan digital sama sekali.

(mdk/mtf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BAKTI Bakal Kerahkan Satelit Internet ke 80 Ribu Lokasi TPS di Wilayah 3T
BAKTI Bakal Kerahkan Satelit Internet ke 80 Ribu Lokasi TPS di Wilayah 3T

BAKTI Kementerian Kominfo menerima usulan sekitar 80.000 titik penyediaan akses internet dari KPU.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bangga! Satelit Telekomunikasi Milik Telkom Segera Meluncur
Indonesia Bangga! Satelit Telekomunikasi Milik Telkom Segera Meluncur

Satelit Merah Putih 2 ini akan menjadi tolak ukur perkembangan digitalisasi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ada Indonesia, Ini Daftar Negara yang Rakyatnya Paling Banyak Tak Dapat Akses Internet
Ada Indonesia, Ini Daftar Negara yang Rakyatnya Paling Banyak Tak Dapat Akses Internet

Berikut adalah laporan dari We Are Social yang memotret kondisi internet di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menkominfo: 92 Persen Kebisingan di Ruang Digital Ulah Buzzer
Menkominfo: 92 Persen Kebisingan di Ruang Digital Ulah Buzzer

Bahkan Menkominfo menyebut situasi ruang digital lebih baik dibandingkan pada 2019.

Baca Selengkapnya
Indonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan
Indonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan

Dampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Minta Operator Seluler Jual Kecepatan Internet Minimal 100 Mbps, Begini Respons Telkomsel
Menkominfo Minta Operator Seluler Jual Kecepatan Internet Minimal 100 Mbps, Begini Respons Telkomsel

Gara-gara kecepatan internet Indonesia masih kalah dengan negara tetangga, Menkominfo mau buat regulasi khusus.

Baca Selengkapnya
Tiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan
Tiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan

Dari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kereta Ini Tak Pernah Diharapkan Kehadirannya, Jika Keluar dari Sarangnya, Berarti Ada Hal Buruk Terjadi
Kereta Ini Tak Pernah Diharapkan Kehadirannya, Jika Keluar dari Sarangnya, Berarti Ada Hal Buruk Terjadi

Indonesia memiliki sebuah kereta yang kehadirannya sama sekali tidak diharapkan, jika kereta tersebut keluar, berarti sedang ada hal buruk yang terjadi.

Baca Selengkapnya
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.

Baca Selengkapnya