Kisah pendiri Alibaba, dari guru bahasa jadi orang terkaya di China
Merdeka.com - Sukses bisa dimulai kapan saja, meski kita hanya memiliki pekerjaan dengan gaji yang cukup rendah, guru misalnya. Hal itu yang berhasil dibuktikan oleh pendiri sekaligus mantan CEO dari e-commerce raksasa China, Alibaba. Ini dia kisahnya!
Lahir dari keluarga miskin
Walaupun saat ini dikenal sebagai salah satu orang terkaya di China, Jack Ma, awalnya adalah orang biasa yang bahkan dilahirkan dari keluarga yang cukup miskin tahun 1964 silam.
Lahir di Hangzhou, China, Jack Ma lahir dari orang tua yang memiliki profesi sebagai pemusik dan pendongeng tradisional. Akibat desakan ekonomi, Jack Ma sejak berusia belasan tahun sudah bekerja sebagai pemandu wisata di danau Hangzhou.
Jadi guru bahasa Inggris
Dari pekerjaan 'guide' itulah, Jack Ma tertarik mendalami bahasa Inggris hingga akhirnya mendapatkan gelar sarjana di bidang bahasa Inggris. Pasca lulus sekitar tahun 1980an, Jack Ma pun menjadi guru bahasa Inggris di universitas keguruan tempatnya belajar dulu.
Saat itu, Jack Ma jauh dari kata sukses. Sebab gaji bulanannya hanya sekitar Rp 150 ribuan! Ingin mencoba peruntungan baru, di tahun 1992 Jack Ma menjajal pekerjaan baru sebagai seorang manajer di sebuah gerai ayam goreng.
Nah, pekerjaan baru tersebut membuat Jack Ma mengenal komputer dan internet untuk pertama kalinya, terutama mesin pencari Yahoo. Betapa terkejutnya Jack Ma saat menggunakan Yahoo dan tidak menemukan hasil pencarian tentang China ketika mencari bir.
Ciptakan start-up tanpa pengetahuan soal komputer
Jack Ma pun tanpa pikir panjang langsung meminjam uang sekitar Rp 26 juta pada saudaranya untuk membangun sebuah start-up komputer. Menariknya, saat itu pengetahuan Jack Ma soal komputer bisa dikatakan nol.
Namun, tanpa kenal menyerah, Jack Ma terus berusaha di dunia jual beli online dan membantu warga China menjual barang buatan mereka ke luar negeri via internet. Dari situlah, awal kelahiran Alibaba.
Selain terus menyemangati perusahaan kecil di China untuk menggunakan Alibaba untuk menembus pasar dunia, Jack Ma juga ingin membantu pebisnis Amerika menawarkan produk mereka di China. Sehingga kedua belah pihak bisa sama-sama untung.
"Peluang dan strategi yang kami ciptakan bertujuan untuk membantu bisnis kecil di Amerika pergi ke China, dan menjual produk mereka di sana. Kami di sini juga membutuhkan produk dari Amerika," ujar Jack Ma di bulan Juni lalu.
Jack Ma jadi orang terkaya nomor 2 di China
Dengan strategi itu, Alibaba menjelma menjadi e-commerce terbesar di China dan sedang bertarung dengan eBay untuk menjadi e-commerce terbesar di dunia. Nilai aset Alibaba pun meroket tajam hingga menyentuh angka USD 41 miliar lebih!
Tak salah jika keberhasilan Alibaba juga membuat Jack Ma menduduki posisi orang terkaya nomor dua di China saat ini dengan aset USD 22,5 miliar.
Mengaku lebih bahagia jdi guru bahasa Inggris
Di luar perkiraan, Jack Ma mengatakan bila ketimbang menjadi orang terkaya, dia lebih memilih menjadi guru bahasa Inggris dengan gaji rendah.
"Uang yang aku miliki hari ini adalah sebuah tanggung jawab. Ini adalah bukti kepercayaan masyarakat pada saya. Jika saya terlahir kembali, saya ingin perusahaan saya tidak perlu masuk bursa saham," kata Jack Ma.
Memang, menurut Jack Ma, menjadi guru lebih bisa membuatnya bahagia dan tidak perlu pusing memikirkan bisnis sebuah e-commerce raksasa.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elon Musk menjadi orang terkaya kedua di dunia dengan total kekayaan USD201,7 miliar atau setara dengan Rp3,1 kuadriliun.
Baca SelengkapnyaAgresif menjadi kunci utama masyarakat China dalam menjalankan bisnis perdagangan.
Baca SelengkapnyaPendiri raksasa teknologi Amazon, ternyata memiliki kebiasaan yang unik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Guru memiliki andil besar dalam mencetak anak-anak yang berkualitas dan memiliki daya saing.
Baca SelengkapnyaCara ini rutin dilakukan Mark Zuckerberg kepada anak-anaknya jelang tidur. Namun dengan cara yang seru.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kekayaan pertama dialami Elon Musk, yang menjalankan beberapa perusahaan, termasuk Tesla dan SpaceX.
Baca SelengkapnyaSaat itu, dia masih berusia 20 tahun dan tengah bekerja di Jepang selama beberapa bulan.
Baca SelengkapnyaIa dibesarkan oleh kakak-kakaknya setelah orang tuanya yang berprofesi petani meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaEksportir dan pedagang di pameran perdagangan besar China mengeluhkan sepinya pembeli akibat ketidakpastian global.
Baca Selengkapnya