Merdeka.com - Presiden RI Jokowi berencana mengunjungi markas besar perusahaan-perusahaan teknologi raksasa di Amerika Serikat dalam lawatannya pada 25 Oktober 2015 nanti. Mengenai kunjungan Jokowi tersebut, Ketua Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), Alexander Rusli, pun ikut berkomentar.

Menurutnya, dari pihak ATSI mengharapkan jika nantinya Jokowi bisa menjembatani permasalahan yang melanda antara perusahaan operator telekomunikasi dengan perusahaan Over The Top (OTT) seperti Facebook, Twitter, Path, dan Google.

"Banyak konten yang dipakai pelanggan-pelanggan di smartphone yang banyak berasal dari Amerika Serikat. Kita berharap ada kerja sama lebih banyak lagi. OTT player terutama, supaya bisa sharing benefit," katanya ketika ditemui di kantor pusat Indosat, Jakarta, Senin (19/10).

Sebagaimana diketahui, persoalan yang sering muncul antara kedua belah pihak adalah banyaknya pemain OTT global yang masuk ke Indonesia hanya memanfaatkan jaringan operator telekomunikasi tanpa adanya kontribusi pendapatan bagi operator. Masalahnya, para operator harus membangun jaringan supaya mampu memberikan layanan yang memuaskan bagi para pelanggannya untuk bisa mengakses internet dan layanan OTT.

"Kan gak masuk akal, kita bangun jaringan, mereka yang on top of us. Kan ingin ada kerja sama yang untungkan kedua belah pihak. Tentunya, layanan OTT yang jalan di jaringan kami agar lebih bagus, kan jadi sama-sama untung," jelas pria berkacamata ini.