Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jika perang nuklir benar terjadi, seberapa buruk hal itu bagi dunia?

Jika perang nuklir benar terjadi, seberapa buruk hal itu bagi dunia? Ilustrasi kiamat. © daily mail

Merdeka.com - Sepertinya, potensi terjadinya perang nuklir cukup meningkat.

Dilansir dari Washington Post dan juga CNN, pada Senin (7/8) lalu, Korea Utara menyebut bahwa mereka akan melakukan pembalasan pada AS atas kebijakan sanksi ekonomi PBB terhadap negara yang dipimpin Kim Jong-Un tersebut. Korea Utara pun telah secara sukses memproduksi rudal balistik yang berisi hulu ledak nuklir.

Menanggapi ancaman Korut, Presiden AS, Donald Trump, balik mengancam Korut, bahwa mereka akan "menghadapi api dan kemarahan dengan kekuatan yang nyata, kekuatan yang belum pernah ada di dunia ini sebelumnya."

Membaca dua paragraf di atas, tentu ketakutan akan terjadinya perang akan merebak. Meski para analis politik berkomentar bahwa AS maupun Korut belum akan melancarkan serangan untuk memecahkan perang, Kim Jong-Un telah mengancam untuk mengirim rudal ke Guam, tempat angkatan laut AS bermarkas.

Hal ini tak kita harapkan untuk terjadi. Namun jika benar, bagaimana kondisi Bumi nantinya?

Sebuah laporan yang dibuat oleh para ilmuwan dari Oxford University menyatakan bahwa perang nuklir adalah salah satu hal yang bisa membawa dunia pada akhirnya. Sangat perlu digarisbawahi bahwa senjata nuklir juga berpotensi besar untuk menghancurkan seluruh umat manusia. Hal ini disampaikan oleh Piers Millet, parak biosecurity dari Future of Humanity Institute.

Tak cuma bisa memusnahkan umat manusia dalam hitungan detik, namun yang tidak terkena dampak ledakan bisa terkena dampak radiasi. Dalam hal ini, bahkan orang yang meninggal di detik pertama ledakan mungkin bsia jadi justru orang yang beruntung. Karena hidup dengan paparan radiasi sungguh menyiksa.

Meski antara Korut dan AS belum terjadi, hal ini sudah jadi momok dunia sejak tahun 1980an, di mana AS dan Uni Soviet bisa dengan mudah melakukan perang nuklir.

Jika hal ini terjadi, kota besar dan hutan akan terbakar, asap akan membentuk awan yang memblokade sinar matahari masuk ke atmosfer Bumi. Partikel ini tak akan hilang meski 'dihujankan' ke Bumi selama bertahun-tahun.

Dalam skenario terburuk, diperkirakan 99 persen cahaya matahari akan terhalau untuk masuk ke Bumi dalam beberapa bulan. Tumbuhan tak bisa berfotosintesis, makanan untuk manusia dan hewan akan lenyap.

Belum lagi suhu permukaan Bumi akan menurun dan membuat Bumi akan lumpuh dalam temperatur yang dingin, sementara tanaman dan hewan akan binasa dalam kegelapan.

Kondisi ini replika kecil dari kiamat yang disebabkan hujaman asteroid yang memusnahkan dinosaurus berjuta-juta tahun lalu.

Semoga hal ini tak terjadi.

(mdk/idc)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Katak Terbesar di Bumi Kini Berjibaku dengan Ancaman Kepunahan Akibat Manusia

Katak Terbesar di Bumi Kini Berjibaku dengan Ancaman Kepunahan Akibat Manusia

Penampakan katak terbesar di dunia yang berjibaku dengan ancaman kepunahan akibat ulah manusia.

Baca Selengkapnya
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.

Baca Selengkapnya
Penyebab Perubahan Lingkungan dan Contohnya, Penting Diketahui

Penyebab Perubahan Lingkungan dan Contohnya, Penting Diketahui

Banyaknya aktivitas manusia yang menyimpang, dapat berdampak buruk bagi kelestarian alam.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal D915, Jalur Paling Berbahaya dan Mematikan di Dunia

Mengenal D915, Jalur Paling Berbahaya dan Mematikan di Dunia

Mengenal D915, jalanan paling berbahaya di dunia dengan banyaknya tikungan tajam dan belokan yang mematikan.

Baca Selengkapnya
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
⁠Contoh Permasalahan Lingkungan dan Solusinya, Cara Terbaik Antisipasi Bencana

⁠Contoh Permasalahan Lingkungan dan Solusinya, Cara Terbaik Antisipasi Bencana

Merdeka.com merangkum informasi tentang contoh permasalahan lingkungan hidup dan solusinya.

Baca Selengkapnya
Daftar Negara Paling Berpolusi di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Daftar Negara Paling Berpolusi di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut adalah daftar negara dengan polusi udara terparah di dunia.

Baca Selengkapnya
Bertambah, Petugas Pemilu di Jatim yang Meninggal Dunia Capai 30 Orang

Bertambah, Petugas Pemilu di Jatim yang Meninggal Dunia Capai 30 Orang

Penyebab meninggalnya petugas pemilu di Jatim bervariasi.

Baca Selengkapnya
Ajak Anak Lalui Perjalanan Mudik, Pastikan Atur Waktu untuk Hindari Kelelahan

Ajak Anak Lalui Perjalanan Mudik, Pastikan Atur Waktu untuk Hindari Kelelahan

Melalui perjalanan mudik yang panjang bisa sangat melelahkan terutama bagi anak sehingga penting untuk mengatur waktu.

Baca Selengkapnya