Investor Saat Ini Lebih Tertarik Investasi di Startup Unicorn
Merdeka.com - Di tengah PHK karyawan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan teknologi salah satunya di Indonesia, perusahaan rintisan digital ternyata masih seksi di mata investor.
Ketua Umum Indonesia Fintech Society (IFSoC), Rudiantara mengatakan minat investor untuk melakukan investasi di startup Indonesia masih tinggi. Hal itu berdasarkan dari pengalamannya membawa investor bertemu dengan perusahaan rintisan digital di negeri ini.
"Tetapi tidak semua startup ya. Saya bikin klasifikasi yang kebetulan saya tangani adalah unicorn to be. Justru minat dari venture capital masih tinggi. Bahkan mereka sudah cukup advance nanyanya, web 3 ada gak? Karena mereka ingin startup yang nantinya diinvestasi mau masuk ke sana," ungkap dia saat diskusi virtual di acara HUT IndoTelko ke 11, Rabu (30/11).
Namun berbeda dengan startup yang masih ‘skala kecil’. Maksudnya adalah perusahaan rintisan digital yang investasinya masih tahap awal atau bahkan bootstrapping. Bootstrapping adalah pembiayaan usaha yang dilakukan secara mandiri oleh pemilik startup.
"Tapi kalau startup yang masih bootstrapping atau pre seri, ini memang kelepekan. Mereka yang besar, masih oke. Investor masih mau top up ke sana,” kata dia.
Di sisi lain, Nailul Huda, Analis INDEF mengatakan, saat ini suku bunga acuan di Indonesia sudah mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari 3,5 menjadi 5,25 persen. Kenaikan itu berdampak terhadap biaya investasi semakin mahal. Ketika ini terjadi, maka investor agak malas untuk menaruh uangnya di beberapa perusahaan termasuk di bidang digital.
"Jadi kalau kita lihat, investasi itu menurun kemudian yang terjadi selanjutnya adalah PHK. Ini menjawab kenapa startup digital kita banyak yang layoffatau PHK," kata Huda.
Terlebih, lanjut Huda, pada tahun 2021, investasi digital di Indonesia mencapai Rp 144 triliun. Pada tahun itu, banyak startup yang mendapat investasi. Salah satunya di sektor pendidikan.
"Namun saat 2022 ketika cost of fund naik, yang terjadi penurunan investasi. Investasi di startup digital turun Rp 53,58 triliun per November 2022. Penurunannya mencapai 50 persen lebih. Maka, ketika startup masih mengandalkan pendanaan, cashflow mereka akan terancam," jelas dia.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaProgram pembinaan tech startup yang konsisten dilakukan oleh Kemenperin diharapkan bisa membuka jalan bagi startup Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi juga memerintahkan agar status lahan bagi investor segera ditetapkan dan diperjelas. Basuki menuturkan Jokowi akan memonitor arahan-arahan tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut adalah nama-nama pendiri dan perusahaan rintisan yang terpilih untuk mengikuti program GEN.
Baca SelengkapnyaFenomena tech winter yang masih akan berlangsung di industri teknologi maupun startup dipengaruhi oleh sejumlah faktor.
Baca SelengkapnyaInvestasi tersebut berasal dari berbagai pihak mulai dari perusahaan BUMN, swasta hingga investor asing.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaGibran memiliki pengalaman merintis usaha sejak tahun 2015, dan telah bertemu dengan banyak investor.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, investasi yang sudah masuk dalam pembangunan IKN Nusantara mencapai Rp47,5 triliun.
Baca Selengkapnya