Investasi di Cyanogen, Microsoft ingin ciptakan OS Android baru?
Merdeka.com - Setelah beberapa waktu lalu pengembang OS Android modifikasi terkenal, Cyanogen, mengatakan ingin membuat Android tandingan dari milik Google. Sekarang muncul lagi kabar yang tidak kalah menggemparkan, yakni Microsoft menjalin kerja sama dengan Cyanogen.
Seperti yang dilansir oleh The Wall Street Journal (29/01) dalam blog Digits-nya, Microsoft dilaporkan menanamkan investasi di Cyanogen. Tentu saja kabar ini memicu 'keributan' di dunia maya.
Banyak pihak yang menyatakan bila Google dan Android-nya sebentar lagi bakal tamat bila Microsoft benar-benar bersatu dengan Cyanogen untuk menciptakan Android baru, Android Central (29/01).
Hal yang sama juga dilontarkan oleh informan dari Bloomberg (29/01), yang menginformasikan bila Microsoft dan Cyanogen akan membuat sistem operasi Android baru yang lebih 'bersahabat' dengan gadget-gadget Microsoft.
Namun, prediksi itu mungkin masih jauh dari kenyataan. Sebab, kabarnya investasi Microsoft pada Cyanogen tergolong kecil, hanya USD 70 juta atau sekitar Rp 882 miliar.
Selain itu, jumlah pengguna CyanogenMod (Android modifikasi buatan Cyanogen) masih kalah jauh dari Android buatan Google, yakni 50 juta pengguna. Bandingkan dengan Android yang saat ini memiliki 1 miliar lebih pengguna di tahun 2014.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah HP layar lipatnya sukses di pasaran, Samsung berencana mengembangkan Tablet layar lipat.
Baca SelengkapnyaSamsung ingin mengembangkan sensor kesehatan yang inovatif untuk perangkatnya agar bisa bersaing dengan Apple.
Baca SelengkapnyaApple terus mengembangkan produk-produk berbasis Artificial Intelligence (AI).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tertinggal di pasar smartphone layar lipat membuat Apple gusar. Kini mereka sedang berupaya keras merancangnya.
Baca SelengkapnyaAI memberikan pengalaman mobile experience yang beda.
Baca SelengkapnyaBudi Arie menjelaskan bahwa pemerintah juga mengupayakan kedatangan CEO Nvidia agar Indonesia menjadi salah satu rantai pasok teknologi.
Baca SelengkapnyaBisa dibilang tak ada perusahaan yang bisa memanfaatkan potensi AI seperti Galaxy.
Baca SelengkapnyaSamsung Galaxy S24 dikabarkan akan segera meluncur di pertengahan Januari tahun ini.
Baca SelengkapnyaBloomberg pernah menulis bahwa Sultan Ibrahim juga memiliki seperempat saham U Mobile, sebuah provider terbesar di Malaysia.
Baca Selengkapnya