Ini klarifikasi CEO Tokopedia soal iklan video wasiat Olga Syahputra
Merdeka.com - Kasus iklan palsu terkait kematian Olga Syahputra yang mencatut nama Tokopedia, tidak bisa dipungkiri telah merusak citra salah satu e-commerce terbesar di Indonesia tersebut.
Sontak CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, langsung memberikan klarifikasi pada media. Dia menyebut iklan palsu itu tidak bertanggung jawab dan melukai perasaan warga Indonesia setelah meninggalnya Olga Syahputra.
"Dini hari ini, sekitar jam 12 lebih hari ini, saya mendapatkan informasi yang sangat mengejutkan tentang konten iklan di Facebook yang menyamar seakan-akan dari Tokopedia, dengan isi yang sangat tidak bertanggung-jawab terhadap berita duka yang baru saja dialami Indonesia atas meninggalnya aktor dan komedian Indonesia, Olga Syahputra," tulis William pada e-mail klarifikasinya pada media.
CEO Tokopedia itu pun mengecam dan memberikan klarifikasi terkait iklan palsu yang mengatasnamakan aplikasi mobile mereka tersebut. Berikut empat poin klarifikasi dariWilliam Tanuwijaya.
Kami ingin menegaskan bahwa Tokopedia tidak pernah mempublikasikan iklan tersebut. Ini adalah tindakan pencemaran nama baik akan brand Tokopedia, dan kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan tindakan ini, dan mengidentifikasi pihak yang bertanggung-jawab atas kejadian ini. Kami telah menghubungi pihak Facebook dan meminta bantuan mereka untuk menelusuri siapa orang / pihak yang bertanggung jawab atas kejadian ini. Iklan ini telah melakukan pelanggaran berat terhadap hak cipta, penggunaan nama brand tanpa seizin, dan terlebih pencemaran nama baik Tokopedia secara sengaja. Kami sadari hal ini dirancang dan dilakukan dengan niatan penuh untuk pencemaran nama baik brand Tokopedia. Sifat postingan, cara eksekusi, biaya yang dikeluarkan, ruang waktu dari iklan ini diposting semua mengarahkan ke kesimpulan iklan ini dibuat dengan pemahaman dan kemampuan teknis yang cukup tinggi. Kami sedang mencari tahu siapa pihak di balik kejadian ini dan akan mengambil segala tindakan untuk melindungi brand kami dari serangan sepihak seperti ini. Kami merasa sangat terpukul mengetahui ada pihak yang sungguh-sungguh berniat, menghabiskan waktu, tenaga, pikiran, dan uang untuk melancarkan kampanye negatif seperti ini. Ketika ekosistem startup teknologi di Indonesia sedang berkembang pesat, sorot mata dunia tertuju ke Indonesia, kejadian seperti ini dapat menjadi langkah mundur bagi kita semua.Iklan kontroversial yang sudah tayang sejak dini hari tadi (30/03) itu memang booming dan mendapat 11.373 like dan 748 komentar. Namun, mayoritas komentar pengguna Facebook yang ada berisi reaksi amarah.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TikTok-Tokopedia Catat Transaksi Produk Lokal Naik 19 Kali Lipat saat Harbolnas 12.12
Tokopedia mencatat adanya kenaikan transaksi sejumlah brand lokal kecantikan dan perawatan tubuh.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR: Selama Proses Migrasi Berlangsung, Harusnya TikTok Hentikan Proses Jualan
Kemendag memberi batas tiga bulan kepada Tiktok untuk memindahkan fitur e-commerce miliknya ke Tokopedia, setelah diakuisisi.
Baca SelengkapnyaAturan Iklan dan Penjualan Rokok Bakal Diperketat, Pelaku Ekonomi Digital Bilang Begini
Selama ini pelaku industri digital seperti anggota idEA patuh pada aturan yang berlaku.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
TikTok Masih Layani Transaksi Jual-Beli di Sosial Media, Mendag Beri Respons Begini
Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan menyebut, pihaknya memberikan waktu toleransi bagi TikTok untuk melayani transaksi jual-beli.
Baca SelengkapnyaViral Iklan Kampanye 'Nomor Dua' di Videotron Pospol Semanggi, Bawaslu: Paslon Patuhi Aturan!
Bawaslu menyelidiki dugaan pelanggaran kampanye Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming terkait iklan 'nomor urut dua' di videotron Pospol Semanggi.
Baca SelengkapnyaSempat Bingung Cari Kegiatan, Ibu Rumah Tangga Ini Akhirnya Jual Olahan Tongkol Omzetnya Capai Rp3 Juta per Hari
Selain memanfaatkan media sosial Instagram, penjualannya banyak terbantu karena testimoni pembeli kepada orang lain.
Baca SelengkapnyaTikTok dan Tokopedia Masih Temui Ganjalan, UMKM Ini Justru Untung saat Harbolnas
Pemerintah mengingatkan TikTok agar mematuhi aturan pemerintah untuk tidak menggabungkan media sosial dengan E-Commerce.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Nada Tinggi Jokowi Terus Ditanya Soal Beras: Cek Langsung Saja ke Pasar Induk
Suara Presiden Jokowi sempat meninggi ketika selalu ditanyakan soal pasokan beras.
Baca SelengkapnyaIklan Kampanye di Platform Meta, Prabowo-Gibran Habiskan Rp1,78 Miliar
Pasangan calon nomor urut 02 sudah diketahui publik memiliki pendanaan cukup besar selama melakukan kampanye.
Baca Selengkapnya