Indonesia, negara dengan pertumbuhan broadband tertinggi

Merdeka.com - Indonesia diprediksi akan memimpin pertumbuhan broadband di dunia dalam beberapa tahun ke depan yang tergambar dari tingginya pertumbuhan pengguna internet dan telekomunikasi.

Dari acara workshop Asean Local Content Development, Kementerian Kominfo mengungkapkan jumlah pengguna operator telekomunikasi di Indonesia mencapai 262,6 juta pengguna, melebihi populasi di Indonesia yang mencapai 237,5 juta orang. Adapun, pengguna internet mencapai 115,7 juta orang.

Sementara itu, menurut data dari Gizmaestro, terhitung 2012 Indonesia merupakan pengguna twitter terbesar kelima di dunia, dengan 19,5 juta akun, dari 465 juta akun twitter di seluruh dunia.

Amerika Serikat tetap merupakan negara dengan pengguna twitter tertinggi sebanyak 107,7 akun, diikuti Brasil dengan 33,3 juta akun, Jepang 29,9 juta akun dan Inggris di posisi empat dengan 23,8 juta orang.

Tingginya pertumbuhan broadband di Indonesia juga diungkapkan oleh Akamai, yang mengungkapkan kecepatan akses data rata-rata di Indonesia termasuk tinggi, yaitu 1,7 Mbps yang mana 83 persen terkoneksi ke social media.

Akamai juga mengungkapkan lebih dari 1,9 juta foto di upload ke instagram oleh lebih dari 1.500 pengguna, yang menunjukkan tingginya penggunaan data di Indonesia.

Menurut World Broadband Commission, Indonesia merupakan negara mobile broadband ke-41 di dunia, dan merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan mobile broadband tertinggi di dunia. Mobile broadband di Indonesia disediakan oleh delapan operator seluler dan empat operator FWA dan operator broadband wireless access (BWA) yang menguasai 30 MHz pita di 2,3 GHz.

Menurut riset Ericsson, setiap pertumbuhan 10 persen broadband memberikan tambahan pertumbuhan GDP sebesar 1 persen. Sedangkan setiap penambahan 1.000 pengguna broadband menambah lapangan pekerjaan untuk 80 orang.

Target MP3EI adalah penetrasi broadband minimal 30 persen, 100 persen seluruh pulau sudah terhubung jaringan serat optik, akses broadband sudah mencapai 10,85 juta rumah tangga pada 2014 dan 13 juta pada 2013, serta e-government index 3,4 atau kategori Baik, ujar Direktur ICT Institute Heru Sutadi yang mewakili Kominfo dalam workshop tersebut, Rabu (30/10).