Ilmuwan Ini Menyebut Ada Berapa Faktor Kenapa Alien Tak Bisa Dilihat Manusia
Dugaannya karena banyak faktor yang menyebabkan kenapa Alien tak kunjung dilihat Manusia.
Dugaannya karena banyak faktor yang menyebabkan kenapa Alien tak kunjung dilihat Manusia.
Ilmuwan Ini Menyebut Ada Berapa Faktor Kenapa Alien Tak Bisa Dilihat Manusia
-
Kenapa manusia belum temukan alien? Kemungkinan AI menjadi sebuah “filter hebat“ di alam semesta, ambang batas yang mencegah sebagian besar kehidupan berevolusi menjadi peradaban luar angkasa. Kecerdasan buatan ini menjadi konsep yang mungkin menjelaskan mengapa pencarian kecerdasan luar angkasa, Seti, belum mendeteksi tanda-tanda peradaban teknis maju di tempat lain di galaksi ini, dikutip dari Science Alert.
-
Mengapa alien tidak bisa keluar dari planetnya? Sebuah teori baru mencoba menjelaskan mengapa alien di planet lain tidak bisa menjelajah alam semesta atau di tata surya mereka sendiri: mereka mungkin terjebak di planet mereka sendiri, tidak bisa keluar dari atmosfernya.
-
Bagaimana ilmuwan menjelaskan kekurangan peradaban alien? Para ahli geologi, yang sering diejek oleh peraih Nobel Fisika fiksi Sheldon Cooper dari The Big Bang Theory, percaya bahwa keberadaan lautan, benua, dan tektonik lempeng di Bumi adalah alasan paling mungkin mengapa tidak ada bukti peradaban luar angkasa yang maju.
-
Kenapa peradaban alien sulit ditemukan? Makalah ini meyakini mereka telah menyelesaikan masalah Paradoks Fermi dengan jenis aktivitas tektonik di planet, yang mempengaruhi evolusi biologis. Ada bukti bahwa pergeseran dari tektonik sederhana ke tektonik lempeng modern terjadi antara 1,0 hingga 0,541 miliar tahun yang lalu, mempercepat perkembangan kehidupan kompleks di Bumi.
-
Siapa yang melihat penampakan UFO sulit dijelaskan? “Sejumlah penampakan UFO yang dilihat personel militer sulit untuk dijelaskan,“ kata Jendral Mark A Milley.
-
Apa yang dilihat alien di Bumi? Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa menggunakan sebuah teknologi yang setara dengan Teleskop James Webb, alien pasti dapat menyimpulkan bahwa ada sebuah peradaban modern di Bumi.
Sampai saat ini, belum pernah ada makhluk luar angkasa atau alien yang terbukti pernah dideteksi oleh manusia—jika makhluk semacam itu memang ada.
Hal tersebut telah menimbulkan banyak pertanyaan dan juga berbagai dugaan mengenai alasan dari tidak terlihatnya alien tersebut.
Terbaru, terdapat ilmuwan yang mengajukan teori bahwa salah satu alasan tidak terdeteksinya alien tersebut adalah karena para alien memang tidak bisa dan tidak ingin keluar dari planetnya, seperti dilansir dari Universe Today, IFLScience, Daily Star, dan Explorersweb, Selasa (9/4).
Ilmuwan tersebut adalah Elio Quiroga, profesor dari Universidad del Atlantico Medio, yang menulis artikel berjudul “Introducing the Exoplanet Escape Factor and the Fishbowl Worlds (two conceptual tools for the search for extra terrestrial civilizations)”.
Terdapat dua konsep yang diajukan oleh Quiroga dalam artikelnya, yaitu faktor lepas eksoplanet (planet yang berada di luar tata surya) dan konsep dunia akuarium berbentuk mangkuk (fishbowl worlds).
Dalam artikelnya, Quiroga lebih berkutat dalam pencarian alien yang memiliki kapasitas intelijen (ETI).
Untuk menunjang dua konsepnya tersebut, Quiroga menggunakan Persamaan Drake yang biasanya dipakai untuk melakukan estimasi dari keberadaan ETI yang aktif dan komunikatif.
Beberapa variabel dalam persamaan tersebut adalah tingkat pembentukan bintang, jumlah planet di sekitar bintang tersebut, hingga bagian dari planet-planet yang dapat membentuk kehidupan dan juga kehidupan intelijen.
Pada konsep yang pertama, Quiroga melakukan pertimbangan terhadap perbedaan kecepatan lepas (escape veloocity) yang dimiliki setiap planet.
Bumi memiliki kecepatan lepas sebesar 11,2 km/detik atau lebih dari 40.000 km/jam. Kecepatan ini merujuk pada kecepatan objek balistik tanpa propulsi, berbeda dengan roket dan pesawat lain yang menggunakan propulsi.
Semakin besar planetnya, semakin besar pula kecepatan lepas yang dibutuhkan. Dengan demikian, dibutuhkan usaha—seperti bahan bakar dan tenaga—yang lebih besar untuk meninggalkan planet yang planet yang memiliki massa yang lebih besar.
Banyak astronom yang memperkirakan bahwa ETI lebih mungkin ditemukan di eksoplanet kategori Bumi super. Planet yang berada dalam kategori Bumi super merupakan planet dengan massa yang lebih besar daripada Bumi, tetapi lebih kecil daripada Neptunus.
Biasanya, planet-planet Bumi super mempunyai 10 kali massa yang lebih besar daripada Bumi. Dengan demikian, ETI yang ada di Bumi super akan lebih sulit meninggalkan planetnya.
Quiroga melakukan penghitungan dengan menggunakan Faktor Lepas Eksoplanet (Fex.) dan Kecepatan Lepas Eksoplanet (Vex.) untuk mengukur kemungkinan kepergian ETI dari beberapa eksoplanet yang sudah pernah diteliti oleh manusia.
Hasilnya, terdapat beberapa eksoplanet yang mempunyai nilai Fex. di atas 2,2, yang membuat penerbangan luar angkasa dari planet-planet tersebut sulit dilakukan.