IDC: Kuartal pertama 2015, penjualan tablet lesu
Merdeka.com - Research Manager IDC Indonesia, Michael Edward, mengatakan bahwa berdasarkan hasil riset IDC di awal tahun ini penjualan tablet di Indonesia terbilang lesu jika dibandingkan kuartal keempat tahun lalu.
Hal itu, lantaran momen pada kuartal keempat tahun lalu yang sangat memberikan kontribusi besar tumbuhnya penjualan tablet.
"Momen aja sih sebetulnya. Karena pada akhir tahun lalu itu kan ada Natal dan tahun baru ya. Yang mana Natal dan tahun baru itu memberikan kontribusi untuk tumbuhnya tablet juga," ungkapnya di Jakarta, Senin (3/8).
Meskipun demikian, kata dia, pasar Indonesia berbeda dengan luar negeri. Jika di luar negeri, pasar tablet mengalami penurunan, namun di Indonesia dikatakannya trennya masih cukup tinggi.
"Meski mengalami kelesuan di kuartal pertama tahun ini dibandingkan kuartal keempat tahun lalu, tapi di kuartal kedua tahun ini pasar tablet sudah bounce back ke posisi hampir sama dengan kuartal keempat 2014, yakni sekitaran 1,4 juta unit," katanya.
Penyebab bergairahnya lagi pasar tablet pada kuartal kedua tahun ini, juga disebabkan soal momen yang terjadi seperti Lebaran lalu.
"Peningkatan di kuartal kedua ini juga lantaran momentum seperti Lebaran yang masuk dalam hitungan kuartal kedua tahun ini. Sehingga mendongkrak tren tablet di Indonesia khususnya pada kuartal kedua. Kan banyak yang membelanjakan uang THR untuk membeli tablet," ujar Michael.
Namun, secara umum, pasar tablet tanah air masih tinggi bahkan diprediksikan meningkat 8 persen pada tahun ini.
"Di tahun 2015 ini masih akan ada potensial untuk bertumbuh lagi. Untuk produk yang paling growth adalah tablet 7 inci," ujarnya.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita
Keberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.
Baca SelengkapnyaPengguna Internet di Indonesia 2024 Mencapai 221 Juta
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca SelengkapnyaImpor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar
Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaTernyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024
Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaS.id, Layanan Tautan Pendek Buatan Indonesia Kini Punya 1 Juta Pengguna
S.id, layanan aplikasi web untuk membuat tautan pendek dan microsite untuk bio link, mencatat pertumbuhan yang signifikan di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca Selengkapnya