Merdeka.com - Isu mengenai single payment gateway kembali mengemuka. Sebelumnya, isu ini pernah dihembuskan sejak beberapa tahun silam lantaran e-commerce diprediksikan akan terus tumbuh. Hingga saat ini, kebenaran akan diterapkannya metode penyatuan pembayaran online tersebut masih belum jelas.

Kendati begitu, wacana pemerintah akan melakukan hal ini belum bisa ditanggapi lebih dalam oleh industri terkait. Menurut Head of Marketing Communication Faspay, Frecy Ferry Daswaty, setuju atau tidak setuju mengenai penerapan hal tersebut harus dilihat dari kebijakan pemerintah dahulu. "Kita harus melihat kebijakan yang dikeluarkan dari pemerintah dahulu. Dalam hal ini Bank Indonesia," ujarnya saat ditemui Merdeka.com di kantor Indosat, Jakarta, (22/04).

Bahkan, dirinya juga mengatakan jika Menkominfo Rudiantara pun belum mengetahui secara pasti konsep dari single payment yang akan diterapkan nantinya. "Kita belum tahu sistemnya akan seperti apa sehingga belum bisa berkomentar banyak. Jangankan kita, Menkominfo aja belum tahu," kata Frecy sambil tersenyum.

Sebelumnya, Chief Marketing Officer (CMO) Doku, Himelda Renuat pun pernah mengatakan hal yang serupa. Menurutnya, jika single payment gateway ini diberlakukan, pemerintah harus berhati-hati dalam menerapkan regulasi. "Jangan sampai dengan adanya single payment gateway justru mematikan," tegasnya kepada Merdeka.com di suatu kesempatan.

Oleh sebab itu, dirinya menjelaskan bahwa pemerintah harus memastikan standarisasi dan regulasi yang mengatur para pelaku yakni perbankan dan non perbankan. "Aturan ini tidak lagi sebagai aturan perbankan tetapi sudah masuk aturan perdagangan," jelasnya.