Heboh Apple Pay,1 juta pendaftar dalam 72 jam

Merdeka.com - Pesona Apple ternyata tidak berhenti di iPhone 6 saja. Apple dikabarkan bisa meraup untung besar dari layanan pembayaran mobile buatan mereka, Apple Pay.

Saat diwawancara di konferensi WSJD, CEO dari Apple, Tim Cook, menyatakan bila saat ini Apple Pay sudah menjadi pemimpin pasar 'dompet' mobile di dunia. Bahkan, MasterCard dan Visa pun menyatakan bila pengguna Apple Pay lebih banyak dari seluruh layanan dompet mobile lain digabungkan.

Cook menambahkan bila hanya dalam waktu 72 sejak diluncurkan, Apple Pay sudah dipakai oleh 1 juta orang lebih. Jumlahnya pun terus bertambah mengingat sampai saat ini Apple Pay terus mendapat respon dan komentar positif dari pengguna.

Menariknya, Apple juga tidak gentar terhadap kompetitor lain seperti Google Wallet. Cook mengatakan bila nanti konsumen akan menyadari jika layanan dompet mobile kompetitor Apple tidak lebih baik dari dompet kulit tradisional yang dijejali oleh beragam kartu kredit plastik, Slashgear (27/10).

Apabila Cook optimis dengan keberadaan Apple Pay, tidak demikian halnya dengan para retailer atau pengusaha pertokoan di Negeri Paman Sam. Beberapa retailer seperti Rite Aid dan CVS diketahui memblokir akses dari Apple Pay. Banyak yang menyebutkan aksi pemblokiran ini akibat ketakutan para retailer tentang keamanan dari Apple Pay.

Lebih lanjut, Apple Pay untuk saat ini hanya bisa dinikmati di negara-negara maju seperti Amerika saja. Mengingat metode pemakaian Apple Pay yang mengharuskan pemakaian teknologi NFC belum banyak dipakai di Indonesia. Namun, metode pembayaran online mirip Apple Pay sudah diterapkan di Indonesia oleh Kaskus.

Ya, sejak tahun 2009 Kaskus sudah meluncurkan fitur transaksi online via KasPay. Bukan tidak mungkin di masa depan Indonesia punya 'Apple Pay'-nya sendiri yang bercikal bakal dari KasPay.