Hadiah Tuhan untuk manusia berupa bencana

Merdeka.com - Kemarin (20/05), ada sebuah tornado dengan diameter kurang lebih 2 mil lebarnya hajar Orlando. Dari seringnya bencana alam akhir-akhir ini, apakah Tuhan mencoba menyapa dan menyadarkan kita?

Selain tornado yang terjadi di Oklahoma, kemarin, beberapa waktu sebelumnya juga sempat terjadi amuk tornado di Rubaya, Republik Kongo, yang mengakibatkan 47 orang meninggal dunia.

Tidak hanya itu saja, di tahun 2013 ini sering terjadi bencana alam merata hampir di seluruh permukaan bumi ini.

Memang, setiap tahunnya bencana alam selalu muncul, namun menurut analis dari Disaster-Report.com, bencana alam di tahun 2013 ini semakin kerap terjadi apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Bencana-bencana alam tersebut tidak hanya berupa tornado saja, gempa bumi, banjir, siklon tropis sampai dengan jatuhnya meteor di Chelyabinsk juga menjadi berita yang pernah menjadi topik terhangat di pelbagai media.

Merujuk dari banyaknya bencana alam tersebut, muncul satu pemikiran, apakah Tuhan mencoba menyapa dan memperingatkan kita agar tidak melampaui batas?

Seperti yang kita ketahui, banyaknya ujicoba bahan kimia sampai nuklir yang mengakibatkan rusaknya keseimbangan ekosistem makhluk hidup selain manusia sampai dengan pemanasan global atau global warming semakin menjadi dari tahun ke tahun.

Bumi semakin tua. Pengeboran ke dasar bumi, penebangan pohon tanpa aturan, tercemarnya udara seperti yang terjadi di China sampai dengan pengrusakan ekosistem bawah laut juga sudah bukan menjadi rahasia umum lagi.

Memang tidak sedikit orang atau bahkan kelompok pecinta lingkungan seperti Green Peace atau sejenisnya melakukan kampanye sadar dan cinta lingkungan, namun jumlah mereka masih kalah banyak dengan pihak-pihak yang terkesan kurang begitu peduli dengan apa yang terjadi di bumi ini.

Kembali lagi ke masalah bencana alam. Memang tidak semua bencana alam tersebut murni akibat dari manusia, namun bencana seperti banjir dan global warming adalah salah satunya disebabkan oleh ulah manusia.

Mungkin dengan memberikan sedikit peringatan, Tuhan berharap manusia dapat sadar dan mencintai lingkungan yang mereka tinggali sekarang dan juga dapat berbagi dengan generasi selanjutnya.

Jangan salahkan siapa-siapa, mulailah dari diri sendiri, mulailah dari hal yang terkecil. Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?