Hacking besar-besaran Sony dilancarkan oleh Korea Utara?
Merdeka.com - Beberapa hari yang lalu, salah satu departemen penting Sony, Sony Pictures, telah diretas oleh sebuah grup hacker dengan nama #GOP (Guardian of Peace). Kali ini investigasi terkait kasus 'hacking' yang dilakukan oleh perusahaan Jepang itu mengarah ke Korea Utara.
Seperti yang dilansir oleh Re/code (28/11), Sony Pictures tengah meneliti kemungkinan keterlibatan hacker Korea Utara dalam kasus peretasan yang menimpa perusahaannya. Menariknya, alasan keterlibatan Korea Utara diduga akibat sebuah film komedi baru milik Sony Pictures yang bernama 'The Interview'.
Film The Interview memang menceritakan tentang dua jurnalis yang merupakan suruhan badan intelijen Amerika, CIA, untuk membunuh Presiden Korea Utara Kim Jong-Un. Sebelumnya, memang pernah muncul ancaman dari Korea Utara terhadap Amerika dan beberapa negara lain bila film itu dirilis oleh Sony Pictures.
Kabar yang disampaikan oleh sumber dekat Sony Pictures itu juga mengatakan kemungkinan si hacker Korea Utara yang mengaku bernama #GOP itu kini tengah berada di China untuk melancarkan aksinya. Namun, sumber tersebut juga mengatakan bila keterkaitan hacker #GOP dengan Korea Utara belum bisa dipastikan secara jelas.
Sony Pictures dituntut untuk segera menyelesaikan kasus hacking #GOP. Sebab, grup hacker tersebut memang mengancam untuk menyebarkan data yang telah mereka curi dari Sony ke publik. Data-data yang diklaim berisi password-password penting dan informasi keuangan Sony Pictures itu juga diisukan sudah mulai tersebar di Reddit pada hari Rabu lalu.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Debat capres ketiga tersebut mengusung tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik.
Baca SelengkapnyaMerebaknya taksi autonomous di negara ini ternyata malah dijadikan penumpangnya tempat 'enak-enak'.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Film ini membahas tentang dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaFilm disutradarai Dandhy Laksono rilis pada Minggu, 11 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Herzaky, jika negara memanggil AHY selalu siap memenuhi panggilan itu.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla dilaporkan karena mengomentari film Dirty Vote yang disutradarai oleh Dandhy Laksono pada saat masa tenang pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mempunyai catatan jelang debat ketiga calon presiden-calon wakil presiden pada 7 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku tidak dibebani cita-cita atau harapan untuk menjadi presiden seperti sang ayah.
Baca Selengkapnya