Hacker manfaatkan jejaring sosial untuk tutupi kejahatannya
Merdeka.com - Sebuah riset terbaru telah menemukan fakta bahwa para pelaku kejahatan cyber telah menemukan cara baru agar kegiatan mereka tidak dapat dilacak. caranya adalah memanfaatkan jejaring sosial.
Seperti yang dilansir oleh Mashable (23/4), menurut laporan dari FireEye, didapatkan fakta baru bahwa kini para pelaku kriminal cyber mulai memanfaatkan berbagai jaringan social media seperti Facebook, Twitter, hingga Baidu. Hal ini dilakukan agar aktivitas mereka lebih sulit dilacak jika nantinya ketahuan.
"Hal ini merupakan teknik pengalihan. Ini merupakan cara untuk menghindari deteksi, mencoba terlihat se normal mungkin," kata Rob Rachwald, peneliti dari FireEye.
Yang mengejutkan lagi, ditemukan bahwa angka serangan cyber ini ternyata meningkat dari tahun ke tahun. Tercatat, sudah ada server berbeda di 185 negara yang menjadi sasaran serangan ini hanya pada 2012 saja.
Jika dipilah, serangan ini lebih banyak terjadi pada negara Asia dan Eropa. China, Korea, India, Jepang, dan Hong Kong merupakan korban terbanyak di Asia dengan laporan serangan 24 persen dari total seluruh serangan.
Sementara 22 persen sisanya terjadi di Russia, Poland, Romania, Ukraine, Kazakhstan, Latvia, dan beberapa negara di Eropa Timur. Untuk 44 persen lainnya terjadi di AS.
Adapun serangan yang mulai marak digunakan adalah dengan memanfaatkan malware Gh0st RAT (Remote Administration Tool). Lewat malware ini, pelaku bisa memata-matai seluruh kegiatan pengguna mulai dari input keyboard hingga merekam pergerakan layar.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
Baca SelengkapnyaMereka disebut tidak puas dengan gaji dan pekerjaannya, sehingga memutuskan untuk menawarkan diri menjadi hacker sebagai pekerjaan sampingan.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar hacker yang dikenal ganas dan mengerikan saat melancarkan aksinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Maraknya aksi peretasan dipicu belum maksimalnya penerapan hukum khususnya UU ITE.
Baca SelengkapnyaWanita ini menceritakan pengalaman akun bank dibobol hingga rugi jutaan rupiah akibat nomor HPnya dijual provider ke hacker.
Baca SelengkapnyaPernyataan ini merespon kabar terkait bocornya data pelanggan akibat terkena website KAI diserang hacker.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah langkah-langkah mudah yang wajib dilakukan saat HP kena hack.
Baca SelengkapnyaMenjadi penting bagi masyarakat yang ingin menjaga privasinya.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengingatkan, pengadaan teknologi bukan menjadi kunci. Karena yang terpenting adalah SDM.
Baca Selengkapnya