Grup Djarum investasi ke Go-Jek, ini kata Tiket.com
Merdeka.com - Go-Jek secara resmi telah disuntik dana oleh Global Digital Prima (GDP) Venture melalui PT Global Digital Niaga (GDN) atau Blibli. GDP Venture sendiri merupakan perusahaan investasi milik Grup Djarum yang aktif melakukan investasi di beberapa perusahaan rintisan digital.
Selain Go-Jek, pada Juni 2017 lalu, perusahaan online travel agent Tiket.com pun resmi diakuisisi GDP melalui Blibli. Ini artinya GDP Venture memiliki hak untuk mengembangkan Go-Jek dan Tiket.com lebih jauh lagi.
Lalu, apakah akan ada kolaborasi antara Go-Jek dengan Tiket.com?
Co-Founder & Chief Marketing Officer Tiket.com, Gaery Undarsa, belum bisa memastikan kolaborasi itu terjadi. Hanya saja, ia berharap hal itu dapat terwujud. Karena bila kedua itu dikolaborasikan, bukan hal yang mustahil akan menjelma menjadi kekuatan baru dua perusahaan.
“Saya gak bisa ngomong banyak. Kita berharap sih ada strategik apa. Tapi kita gak tahu juga,” katanya kepada awak media di kantor barunya, Grha Niaga Thamrin, Jakarta, Senin (26/2).
Gaery pun mengakui langkah yang dilakukan perusahaan investasi GDP mengucurkan dananya itu merupakan strategi yang jitu. Sebab Go-Jek sebagai perusahaan aplikasi on demand memiliki kekuatan di masa mendatang. Terlebih dari sisi payment yang dimiliki Go-Jek, Go-Pay.
Pertanyaan itu pun pada akhirnya membentuk spekulasi jika ada kemungkinan nantinya bila Tiket.com dan Go-Jek berkolaborasi, metode pembayarannya bisa menggunakan Go-Pay. Namun, Gaery mengakui masih belum tahu mengenai hal itu.
“Saya bisa ngomong itu strategik. Bukan sekedar duit saja. Mereka invest ada strategic plan pastinya. Tapi kami belum tahu ya arahnya kemana. Kan perusahaan yang diinvest GDP juga banyak, gak hanya Tiket.com saja,” terangnya.
Di sisi lain, mengutip dari pernyataan Nadiem Makarim, Pendiri & CEO Go-Jek tentang masa depan Go-Pay. Lulusan Harvard Business School itu, bermimpi nantinya Go-Pay bisa digunakan di luar ekosistem Go-Jek. Maksudnya, bisa digunakan di mana saja baik secara online maupun offline.
“Saya harap Go-Pay bisa digunakan seperti cash, bisa dibawa ke mana mana, seperti halnya seperti bawa ponsel. Lebih aman dan mendorong orang orang menggunakan ekonomi digital,” ungkap dia.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemprov DKI Jakarta menerima 149 aduan terkait pembayaran THR di perusahaan swasta.
Baca SelengkapnyaGurita Bisnis Konglomerat Indonesia yang Kehilangan Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Baca SelengkapnyaInsentif fiskal tujuannya untuk mendorong penyerapan tenaga kerja
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Proyek tersebut berada di Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaMobil dinas berwarna hitam ini tampak melewati jalan yang baru selesai dicor. Aksinya tuai hujatan warganet.
Baca SelengkapnyaGibran memiliki pengalaman merintis usaha sejak tahun 2015, dan telah bertemu dengan banyak investor.
Baca SelengkapnyaPenampilan Gibran dalam Debat Cawapres di luar perkiraan.
Baca SelengkapnyaProduk dan layanan Bank DKI akan terus diperluas seiring dengan visi Bank DKI untuk mendukung pertumbuhan Jakarta.
Baca SelengkapnyaGibran menilai banyak potensi yang ada di daerah berjuluk Parijs van Java tersebut bisa ditingkatkan dalam skala yang lebih luas.
Baca Selengkapnya