Google jelajahi 'kota hantu' Fukushima
Merdeka.com - Bencana bocornya reaktor nuklir di Fukushima membuat kota tersebut mati dan ditinggalkan para penduduknya. Google pun mencoba mencari tahu seperti apa bentuk kota ini setelah kejadian dua tahun silam.
Seperti yang dilansir oleh Washington Post (7/3), selama dua tahun terakhir, tidak ada orang yang berani memasuki kawasan yang dianggap mati ini. Untungnya, Google Street View memberanikan diri masuk ke sana dan melaporkan berbagai penampakan kota tersebut saat ini kepada dunia.
Proyek ini dimulai pada 4 Maret lalu sesuai dengan arahan dari penduduk dan walikota setempat. Maka, penjelajahan pun dimulai di distrik Namie, sebelah utara dari bekas reaktor nuklir Daiichi yang bocor pada 2011.
Hingga saat ini, Google Street View pun masih terus mengambil berbagai gambar tentang keadaan di sana. Dikabarkan, dalam beberapa minggu lagi semua gambar ini selesai diambil dan bisa ditampilkan di halaman Google.
Google sendiri memang aktif mendokumentasikan berbagai kerusakan yang dihasilkan pasca bencana tsunami di Jepang pada 2011 silam. Melalui sebuah situs bernama Mirai e no kioku atau yang bisa diartikan kenangan untuk masa depan, ditampilkan berbagai keadaan kota mati seperti Fukushima sebelum dan sesudah bencana besar tersebut datang.
Walikota Fukushima sendiri menyatakan sangat mendukung apa yang dilakukan oleh Google. Menurutnya, hal ini bisa membuka mata dunia tentang keadaan Fukushima saat ini.
"Dengan memotret kota dan mempublikasikan foto tersebut, kita bisa menunjukkan kepada penduduk bagaimana kondisi jalan di sana. Selain itu, saya ingin menunjukkan pula kepada dunia bagaimana keadaan Namie sekarang," terang sang walikota dalam sebuah video.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembuangan limbah air radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi menimbulkan ragam reaksi protes.
Baca SelengkapnyaGunung Ruang Naik Status jadi Awas, Kekuatan Erupsi Makin Besar
Baca SelengkapnyaPemerintah Jepang tengah memantau kerusakan akibat bencana ini dan meminta warga bersiap menghadapi kemungkinan gempa susulan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain itu, gelombang tsunami tercatat di beberapa daerah setelah gempa berkekuatan 7,6 di dekat Semenanjung Noto.
Baca SelengkapnyaLantas, benarkah Jakarta bukan lagi Ibu Kota sejak 15 Februari 2024? Simak penjelasan berikut.
Baca SelengkapnyaTsunami itu dikenal dengan nama Storegga. Begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaAkibat penumpukan sampah yang terjadi, lingkungan di sekitar Kota Gaza mengalami dampak negatif yang serius.
Baca SelengkapnyaGempa 7,5 magnitudo yang berpusat di Noto, Ishikawa, Jepang, terdeteksi pada kedalaman cukup dangkal. Gempa ini memicu tsunami dan menimbulkan kerusakan parah.
Baca SelengkapnyaKondisi terkini Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, Palestina.
Baca Selengkapnya