Goodbye SMS, era sudah berubah

Merdeka.com - Dapat diibaratkan bahwa semua perubahan di dunia ini selalu memiliki imbas ke sisi lainnya. Salah satu contoh adalah dengan berita semakin tidak lagi populernya fasilitas SMS ketika teknologi sejenis lainnya mulai bermunculan.

Saat ini, banyak sekali aplikasi yang mempunyai kemampuan mirip Short Message Service (SMS) diciptakan dan mulai digunakan oleh pengguna handset. Mulai dari Facebook Messenger, Apple iMessage sampai dengan BlackBerry Messenger (BBM). Semuanya memberikan kemudahan serta menawarkan harga relatif murah bahkan gratis apabila dibandingkan dengan SMS yang layanan sekali pesannya harus menguras pulsa penggunanya.

Seperti yang dikutip Tech Radar (14/11), seorang analis bernama Chetan Sharma mengatakan bahwa mayoritas pengguna handset mengirimkan 678 SMS dalam satu bulan di Q3 2012 lalu. Hal ini dapat dibilang menurun dibandingkan dengan Q2 2012 yaitu dengan pengiriman rata-rata sebesar 696 kali pengiriman SMS dalam satu bulannya.

Sharma mengambil sample data tersebut dari beberapa negara di dunia dan mengalkulasikannya secara sistematis. Salah satu hal yang menjadikan penurunan jumlah penggunaan SMS setiap bulan adalah dengan munculnya aplikasi alternatif pengganti layanan pengiriman pesan pendek tersebut.

Tidak hanya berupa aplikasi saja, penggunaan email serta software P2P yang juga sudah merambah handset merupakan faktor lain semakin tersingkirkannya penggunaan fasilitas SMS ini.

Memang, tidak aplikasi atau software alternatif tersebut tidak dapat disalahkan secara langsung karena secara logika semua pengguna handset akan mencari yang lebih murah atau gratis untuk digunakan sehari-hari dibandingkan dengan fasilitas yang memiliki kemampuan sama namun berbayar.

Dengan hasil analisa Sharma ini, SMS hanya akan menjadi cerita bagi anak cucu saja, karena kemungkinan di masa depan fasilitas tersebut sudah tidak ditemui lagi.