GoFood Catat 250 Ribu Merchant Baru Selama Pandemi
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 memaksa berbagai aktivitas untuk berubah menjadi digital. Hal ini pun terlihat di platform Gojek, yang mengalami penambahan ratusan ribu merchant baru GoFood sejak awal pandemi.
Chief Information Security Officer (CISO) Gojek Group, George Do, mengungkapkan lebih dari 250 ribu merchant baru bergabung dengan GoFood selama Maret hingga Agustus 2020. Hal ini sejalan dengan lebih banyak orang kini menghabiskan waktu di perangkat mobile.
Gojek mengutip laporan App Annie "How Covid-19 Has Changed Consumer Behaviour on Mobile Forever", mengungkapkan orang Indonesia kini menghabiskan waktu sedikitnya enam jam sehari menggunakan perangkat mobile.
"Covid-19 telah mengubah konsumen, sekarang lebih banyak orang menghabiskan waktu di perangkat mobile. Tugas kami untuk selalu terdepan dalam hal keamanan digital di ekosistem kami," tutur George dalam konferensi pers secara virtual seperti yang dimuat Tekno Liputan6.com.
Berdasarkan riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Indonesia mengenai dampak sosial ekonomi Gojek selama Covid-19, 94 persen mitra baru GoFood merupakan pelaku (Usaha mikro kecil menengah) UMKM. Sebanyak 43 persen dari total merchant baru GoFood itu baru pertamakali menjalankan bisnisnya.
Pentingnya Keamanan Mitra
Lebih lanjut, Gojek terus memperkuat keamanan layanannya tidak hanya bagi konsumen, tapi juta mitra driver dan merchant. Inisiatif #AmanBersamaGojek yang dirilis Februari lalu diklaim terbukti membantu kedua mitranya semakin merasa aman dalam memperoleh pendapatan di dunia digital, terutama di masa pandemi Covid-19.
George Do mengungkapkan, berdasarkan riset perusahaan, mayoritas driver atau sebesar 92 persen menyatakan akun mereka kini lebih aman. Salah satunya berkat keberadaan fitur verifikasi wajah.
Selain itu, 93 persen merchant diungkapkan merasa aman dengan GoBiz untuk bertransaksi dengan para konsumen.
Keamanan mitra ini menjadi poin penting di tengah meningkatnya migrasi pelaku usaha dari offline ke online pada masa pandemi Covid-19, dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Kami tidak hanya berinvestasi banyak di teknologi, tapi kami juga tetap mengedepankan edukasi untuk meningkatkan kesadaran para mitra kami agar menjaga akun mereka tetap aman. Sehinga mereka dapat mengidentifikasi upaya-upaya penipuan dan melaporkannya ke pihak Gojek," jelas George.
Sumber: Liputan6.comReporter: Andina Librianty
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembayaran menggunakan QRIS mencegah peredaran uang palsu dan tak perlu repot menghitung kembalian
Baca SelengkapnyaDi area Jalan Tunjungan, Surabaya, Atikoh mengaku mencicipi kuliner nasi goreng dan mi "godog" (rebus) yang dijual oleh para pedagang kecil.
Baca SelengkapnyaAwalnya pelaku yang menggunakan pakaian serba hitam, berhelm, beransel, dan bermasker itu masuk ke dalam minimarket
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini kisah pilu seorang kakek pemulung yang hanya mampu beli makan nasi dan air putih sehari.
Baca SelengkapnyaMenu takjil di sini super lengkap. Tapi bakwan Pontianak sama ayam cabai hijau jadi favoritnya.
Baca SelengkapnyaWali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menemukan harga cabai masih tinggi setelah meninjau Pasar Jatingaleh, Semarang, Rabu (20/12).
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli tersentak saat mendengar harga cabai sekarang sudah Rp100.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaMenjes umumnya digoreng dengan tepung dan dimakan dengan cabai rawit.
Baca SelengkapnyaPengemudi Ojol banjir sorotan usai bagikan 'oleh-oleh ke penumpang. Simak informasinya.
Baca Selengkapnya