Go-Jek Sebut Punya Jumlah Pengguna Aktif Bulanan Terbanyak Sepanjang 2018
Merdeka.com - Go-Jek mengukuhkan posisi sebagai aplikasi on-demand dengan jumlah pengguna aktif bulanan terbanyak di Indonesia sepanjang tahun 2018. Lebih tinggi dari kompetitor. Selain itu, Go-Jek menjadi aplikasi ride-sharing yang paling banyak digunakan di Indonesia.
Ini berdasarkan laporan berjudul “The State of Mobile 2019” dari App Annie, platform analisa dan insights untuk aplikasi mobile. Keberhasilan ini berbanding lurus dengan pertumbuhan gross transaction value (GTV) GOJEK yang naik 13,5 kali lipat dari 2016 ke 2018. Per akhir 2018, Go-Jek mencatat GTV sebesar lebih dari USD 9 miliar dan total volume transaksi setahun mencapai 2 miliar.
"Kami bangga dan bersyukur atas kepercayaan para pengguna dan mitra-mitra kami. Data App Annie ini membuktikan penetrasi Go-Jek sebagai aplikasi anak bangsa, mengungguli pemain e-commerce serta pesaing terdekat di Indonesia," kata Founder & Global CEO Go-Jek, Nadiem Makarim di Jakarta, Kamis (12/4).
Dilanjutkannya, teknologi Go-Jek kini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat. Bahkan istilah “gojekin aja” saat ini telah menjadi kata kerja yang kerap kita dengar dalam percakapan sehari-hari.
"Hal ini membanggakan tidak hanya bagi kami tapi juga seluruh mitra yang ada di dalam ekosistem kami, karena ini bukti bahwa Go-Jek telah menjadi aplikasi sehari-hari yang sebenarnya," jelas Nadiem.
Posisi Go-Jek juga diperkuat oleh analisa YouGov - sebuah perusahaan global independen yang memonitor dan menganalisa ratusan merek di puluhan sektor industri, yang menyatakan bahwa brand Go-Jek terus menduduki posisi nomor satu pada kategori Brand Impression, Nilai, Kualitas, Kepuasan, dan Rekomendasi di sektor on-demand, termasuk transportasi dan pesan antar makanan.
Go-Jek terus memimpin di sektor on-demand selama lebih dari enam bulan sejak ditambahkan ke monitor YouGov. Go-Jek sekarang menempati peringkat pertama atau top of mind di antara konsumen Indonesia saat ditanya merek aplikasi on-demand apa yang akan mereka gunakan.
Go-Jek, kata Nadiem, selalu percaya bahwa pemanfaatan teknologi adalah cara yang paling cepat dalam membantu mengatasi tantangan dalam masyarakat. Baik itu di sisi mitra maupun konsumen.
"Dengan menggunakan teknologi, para penyedia jasa dan pencari jasa bisa punya akses langsung, memangkas banyak tantangan. Disisi mitra, mereka bisa memiliki akses yang luas kepada pendapatan dan menjangkau pasar yang lebih luas. Di sisi konsumen, kehadiran GOJEK membantu mereka lebih produktif serta dapat memiliki waktu berkualitas dengan keluarga," papar Nadiem.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, tercatat ada 99,8 juta pengguna TikTok di Tanah.
Baca SelengkapnyaPenggemar game di Indonesia ditaksir mencapai 65 juta orang
Baca SelengkapnyaProduk dan layanan Bank DKI akan terus diperluas seiring dengan visi Bank DKI untuk mendukung pertumbuhan Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lonjakan trafik yang telah diprediksi ini dikontribusikan oleh peningkatan penggunaan media sosial, aplikasi pesan singkat, hingga aplikasi mobile gaming.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.
Baca SelengkapnyaAplikasi Pintu sendiri hingga Maret 2024 telah diunduh oleh 7 juta pengguna dan memiliki anggota komunitas di berbagai platform yang mencapai 1 juta anggota.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca SelengkapnyaBudi memprediksi adanya kenaikan jumlah pemudik di momen lebaran tahun 2024 mencapai 193 juta penumpang.
Baca SelengkapnyaVolume lalu lintas meningkat 3,4 persen dengan total 1.187.490 kendaraan jika dibandingkan dengan periode Lebaran 2023.
Baca Selengkapnya