Gerakan Anti Islam di Facebook panen komentar pedas
Merdeka.com - Sebuah laman berbau SARA bernama Gerakan Anti Islam yang ada di Facebook ternyata mendapatkan tanggapan yang sangat keras dari banyak orang. Uniknya, sampai sekarang laman satu ini belum juga ditutup oleh Facebook.
Menurut Terms of Policies yang diterapkan oleh Facebook, jejaring sosial satu ini tidak memperbolehkan segala hal yang berbau SARA karena dikhawatirkan akan menimbulkan hal-hal yang negatif dan hal tersebut sangat perlu dihindari.
Dalam account-nya tersebut memang tertulis bahwa fanspage itu diciptakan pada tahun 2009, namun sepertinya hal itu tidak sesuai karena merunut mundur, postingan yang ada dimulai pada tahun 2014 alias dapat dikatakan bahwa FP ini masih tergolong baru.
Bahkan ada sebuah fanspage hacker di Indonesia yang siap melakukan aksinya apabila banyak orang menyetujuinya. Mereka (para hacker) bersedia melakukan aksi karena menganggap dengan munculnya fanspage anti-Islam itu, maka dapat menimbulkan konflik antar-umat beragama.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengguna mengeluhkan tidak bisa mengakses Instagram untuk beberapa waktu.
Baca SelengkapnyaTampilan pesan bertuliskan "Something went wrong" di laman utama disertai dengan tombol "Reload page".
Baca SelengkapnyaAkun sosial media Instagram milik cawapres nomor urut 03 yang juga Menko Polhukam Mahfud Md mengalami peretasa.N.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar menyebut, kalau akun seorang Menko Polhukam saja dengan mudahnya diteras, bagaimana dengan akun orang lain.
Baca SelengkapnyaAkun Instagram @suarasemangat menunjukkan bagaimana para pedagang rela basah kuyup demi menyelamatkan dagangannya
Baca SelengkapnyaGalih Loss diduga menistakan agama Islam melalui kontennya di media sosial.
Baca SelengkapnyaYogyakarta menjadi provinsi dengan tingkat hidup paling tinggi. Dibuktinya dengan banyaknya lansia yang masih hidup bahagia di provinsi ini.
Baca SelengkapnyaJangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaAksi sekelompok mahasiswa muslim 'ngabuburit' ke Kapel Biara Ursulin ini viral, tuai komentar warganet.
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca Selengkapnya