FBI Tutup Web yang Jualbelikan Miliaran Data Pribadi
Merdeka.com - Biro investigasi federal yang berbasis di AS yakni FBI, baru saja menutup situs web yang memperjualbelikan miliaran data pribadi warganet.
Dua orang telah ditangkap kepolisian di Belanda dan Irlandia Utara. Mereka diyakini terhubung ke situs web ilegal bernama WeLeakInfo.com ini.
"FBI dan Departemen Kehakiman AS mengumumkan telah mematikan nama domain internet WeLeakInfo.com. [...] Situs web ini menawarkan opsi berlangganan [...] dan menyediakan pencarian dan akses tanpa batas selama periode berlangganan (satu hari, satu minggu, satu bulan, atau tiga bulan)," demikian keterangan resmi FBI dikutip dari web resmi Departemen Kehakiman AS via Endgadget, via Tekno Liputan6.com.
Tak tanggung-tanggung, WeLeakInfo.com mengklaim mengantongi lebih dari 12 miliar data pribadi, yang mencakup "nama, alamat email, nama pengguna, nomor telepon, dan kata sandi untuk akun layanan daring."
Nama domain Weleakinfo.com, menurut keterangan tersebut, saat ini "berada dalam kewenangan pemerintah federal, yang secara efektif menangguhkan operasi situs web itu."
Sumber: Liputan6.comReporter: Mochamad Wahyu Hidayat
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menjadi penting bagi masyarakat yang ingin menjaga privasinya.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaWebsite merupakan kumpulan halaman web yang dapat diakses publik dan saling terkait.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Siapa mereka? Berikut orang-orang yang menguasai internet Indonesia.
Baca SelengkapnyaPengamat Siber Temukan Keanehan Hasil Penghitungan Suara pada Situs KPU
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar negara dengan internet cepat versi We Are Social 2024.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah laporan dari We Are Social yang memotret kondisi internet di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaData perolehan suara PSI di Sirekap menggelembung banyak.
Baca SelengkapnyaAda juga orang yang putus asa dengan menuliskan di media sosialnya untuk mencurahkan isi hati.
Baca Selengkapnya