Facebook minta maaf gara-gara tanya warga Amerika kena bom Pakistan
Merdeka.com - Bom bunuh diri terjadi akhir pekan lalu di taman rekreasi publik di Lahore, Pakistan. Ledakan bom ini menewaskan setidaknya 69 orang dan melukai 300 orang lainnya. Dan seperti banyak kasus terorisme lain, Facebook langsung mengaktifkan fitur 'Safety Check' untuk mencari tahu apakah ada penggunanya yang terdampak bom ini. Masalahnya, fitur Safety Check ini salah sasaran.
Ya, ternyata bukan hanya warga Pakistan yang menerima pesan Safety Check Facebook, tetapi pengguna global walaupun tidak seluruhnya. Berdasarkan laporan The Guardian, pengguna Facebook di Sydney (Australia), Honolulu (Hawaii), Brussel (Belgia), Ontario (Kanada), Kairo (Mesir), Hong Kong, dan New York (Amerika) menerima pesan Safety Check bom Pakistan.
Pengguna yang jaraknya bisa ribuan kilometer dari Pakistan itu mendapat pertanyaan "Facebook Safety Check: Apakah Anda terkena ledakan? Balas 'Safe' bila Anda baik-baik saja, atau 'OUT' bila Anda tidak di area terdampak".
Akibat kesalahan ini, Facebook langsung menyampaikan permintaan maaf pada publik. Menurut Facebook, kesalahan fitur Safety Check itu disebabkan oleh bug.
"Sayangnya, banyak orang yang tidak terdampak krisis menerima notifikasi yang bertanya apakah mereka baik-baik saja. Bug ini berlawanan dengan tujuan awal kami. Kami secepatnya memperbaiki masalah ini dan kami minta maaf pada siapa saja yang tidak sengaja ikut menerima notifikasi tersebut," ujar Facebook di salah satu postingannya.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Facebook, Instagram, dan Threads punya dampak besar bagi Mark Zuckerberg jika mengalami gangguan.
Baca SelengkapnyaPengguna mengeluhkan tidak bisa mengakses Instagram untuk beberapa waktu.
Baca SelengkapnyaTampilan pesan bertuliskan "Something went wrong" di laman utama disertai dengan tombol "Reload page".
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut adalah daftar smartphone yang tidak dapat mengakses WhatsApp pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMelalui akun Instagram @komnasanak, kabar duka ini disampaikan Komnas PA kepada pubik.
Baca SelengkapnyaFacebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaTahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.
Baca SelengkapnyaGanjar menyebut, kalau akun seorang Menko Polhukam saja dengan mudahnya diteras, bagaimana dengan akun orang lain.
Baca SelengkapnyaWarga merasa muak karena jalan berlubang tersebut tak kunjung diperbaiki.
Baca Selengkapnya