Facebook dan Twitter jadi ajang kesombongan
Merdeka.com - Jika sebelumnya telah diberitakan bahwa Facebook seakan menjadi Tuhan baru bagi masyarakat modern, kini jejaring sosial lainnya, Twitter, juga berpotensi sebagai ajang kesombongan bagi para penggunanya.
Hal ini didasari oleh tingginya intensitas penggunaan akun Twitter dan juga Facebook di seluruh dunia dengan bentuk status, posting twit, berbagi foto, dan lain sebagainya.
Jika diperhatikan, hampir seluruh pengguna Facebook dan Twitter sangat ketergantungan dan sulit untuk lepas dari jejaring sosial. Mungkin Anda memiliki seorang teman yang hampir setiap jam berganti status Facebook atau memosting twit. Bahkan saat bangun tidur pun, terkadang mereka berbagi foto lewat dua jejaring sosial ini dengan caption, 'baru bangun tidur nih'. Atau mengakses Facebook dan Twitter di manapun dia berada, baik di kelas, kantor, tempat bermain, mall, toilet, kendaraan, dan lain sebagainya. Kebanyakan dari mereka tidak tahan jika sehari saja tidak mengakses Facebook dan Twitter.
Dari buku yang disusun Nurudin berjudul 'Tuhan Baru Masyarakat Cyber di Era Digital', juga dijelaskan bahwa eksistensi yang ditunjukkan pengguna Facebook dan Twitter saat ini terlalu berlebihan. Secara tidak sadar, mereka akan menganggap hal tersebut adalah sesuatu yang keren, gaul, dan mengasyikkan.
Akan tetapi, sebuah teori yang diungkapkan Erick Qualman, dan dikutip dalam buku yang disusun Nurudin tersebut menyatakan bahwa fenomena itu disebut 'braggadocian behavior' (braggart berarti pembual atau penyombong).
Update status dan twit pada jejaring sosial 'seakan' mencitrakan penggunanya berdasarkan apa yang ditulis, apa yang diposting, dan apa yang ditampilkan. Padahal, itu semua belum tentu merupakan realitas di dunia nyata.
Apabila melihat fenomena di Indonesia, banyak pengguna Facebook dan Twitter melakukan pergantian status atau twit dengan sebuah hal yang mengandung pencitraan. Contohnya saja pada sebuah posting yang berkata, "Hari kelima puasa baru dapet 6 juz. Alhamdulillah, tapi masih kurang banyakkkkkk......" Posting seperti itulah yang disebut sebagai ajang pencitraan dan hal tersebut belum tentu benar. Bisa saja pengguna sengaja menulis demikian agar mendapat apresiasi dari pengguna lain.
Terlebih lagi, jika pengguna berbagi foto dengan menampilkan gambar makanan enak, lezat dan mahal, foto dengan uang menumpuk, serta tempat-tempat bagus yang bonafit. Di sinilah letak kesombongan yang dimaksudkan oleh teori tersebut.
Akan tetapi, hal ini tetap kembali pada individu masing-masing. Bagaimana Anda menyikapi fenomena tersebut, terlepas dari teori yang ada. Namun, yang perlu diingat adalah, jejaring sosial pada dasarnya bukan media yang diciptakan untuk digunakan sebagai ajang pamer dan kebohongan publik.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
4 Februari Hari Ulang Tahun Facebook, Ini Sejarah dan Perkembangannya
Facebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaSempat Down, Instagram dan Facebook Kini Telah Pulih
Pengguna mengeluhkan tidak bisa mengakses Instagram untuk beberapa waktu.
Baca SelengkapnyaSelamatkan Gerobak saat Hujan Lebat, Aksi Pedagang Keliling Ini Banjir Simpati
Akun Instagram @suarasemangat menunjukkan bagaimana para pedagang rela basah kuyup demi menyelamatkan dagangannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sehari Saja Facebook & Instagram Down, Bikin Kekayaan Mark Zuckerberg Anjlok Segini
Facebook, Instagram, dan Threads punya dampak besar bagi Mark Zuckerberg jika mengalami gangguan.
Baca SelengkapnyaPN Jaksel Tolak Seluruh Gugatan Praperadilan Aiman Witjaksono
Gugatan Aiman itu terkait penyitaan handphone dan akun media sosialnya.
Baca SelengkapnyaLewat Jalur Meja Hijau, Aiman Witjaksono Minta Ponsel dan Akun IG Dikembalikan Polisi
Selain Handphone, akun Instagram, SIM Card, dan E-mail milik Aiman juga disita oleh penyidik
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Biang Kerok Instagram dan Facebook 'Down' di Dunia, Termasuk Indonesia
Instagram dan Facebook mengalami gangguan akses layanan atau down di sejumlah negara di dunia.
Baca SelengkapnyaDaftar HP yang Tak Lagi Bisa Pakai WA di 2024
Berikut adalah daftar smartphone yang tidak dapat mengakses WhatsApp pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnya