Merdeka.com - Pegiat open source, Onno W. Purbo, beberapa waktu lalu mengkritik keras agenda Jokowi bertemu dengan CEO Microsoft, Satya Nadella, soal kerja sama lebih lanjut penggunaan Microsoft Office 365 untuk para guru di Indonesia melalui Facebook dan Twitter.

"Memprihatinkan baca perjanjian antara JOKOWI dengan Microsoft :(( ...Koq gak pada belajar dari sejarah? Apa mau kita dijajah? Penjajahan sekarang tidak pakai bedil, tapi pakai lisensi & copyright," ungkap Onno dalam akun Facebook pribadinya.

Seolah tak ingin tinggal diam dengan tudingan pegiat open source itu, Microsoft pun buka suara soal hal tersebut. Melalui Public Relation Lead, Microsoft Indonesia, Sharon Issabella, mengatakan, pihaknya tak sependapat dengan Onno dalam memaknai tujuan Microsoft.

"Kami menghormati hak Pak Onno Purbo untuk menyampaikan pendapat. Akan tetapi, Microsoft tidak sependapat dengan beliau dalam menginterpretasikan tujuan Microsoft dalam menawarkan dan siap menyediakan akses Office 365 untuk para murid dan guru,” kata Sharon ketika dihubungi Merdeka.com melalui pesan singkat, Jumat (30/10).

Dia pun berpendapat, jika Microsoft melakukan inisiatif ini sesuai dengan filosofi mereka untuk memberdayakan orang-orang dalam melakukan hal-hal besar.

"Microsoft percaya salah satu cara terbaik untuk mencapai hal tersebut adalah dengan menyediakan akses terhadap perangkat lunak kepada murid-murid agar dapat meningkatkan minat dan keterampilan digital kepada para murid sejak dini. Keterampilan ini juga berarti memberikan kebebasan pilihan kepada mereka untuk memilih perangkat lunak terbaik bagi diri sendiri," lanjutnya.