Dibutuhkan Talenta Keamanan Siber Sesuai dengan Kebutuhan Industri
Merdeka.com - Berdasarkan data BPS, tingkat pengangguran pada lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Indonesia masih cukup tinggi dibandingkan lulusan lainnya. Ketidakcocokan antara keahlian yang dimiliki lulusan SMK dengan permintaan industri merupakan masalah utamanya.
Padahal, McKinsey mengestimasikan Indonesia bisa mendapatkan keuntungan 4 sampai 23 juta pekerja di tahun 2030 jika para pekerja ditargetkan untuk memiliki keahlian dan kompetensi pada teknologi digital, yang sebenarnya dimiliki oleh lulusan SMK jurusan IT.
Untuk itu, Mastercard Center for Inclusive Growth, yang merupakan bagian dari program Mastercard Academy 2.0, bersama InfraDigital Foundation menyediakan capacity building (pelatihan dan sertifikasi) bagi para siswa SMK.
Pelatihan dan sertifikasi cybersecurity ini menargetkan 6000 siswa SMK dan 158 guru dari 2021-2022. Program pelatihan dan sertifikasi cybersecurity ini terdiri dari pelatihan online secara intensif, workshop soft skill, webinar karir, sertifikasi global CompTIA, dan program job channeling. Program job channeling ini sendiri dimulai dengan dilaksanakannya Cyberwarriors Bootcamp atau dan diakhiri dengan job fair virtual, U-Connect 2022.
U-Connect yang telah berlangsung dari kemarin adalah salah satu upaya untuk link and match dengan kebutuhan industri. U-Connect berusaha menghubungkan para peserta lulusan Cybersecurity Training tahun 2020–2021 dengan industri yang membutuhkan. Acara ini terdiri dari beberapa rangkaian, yaitu Cybersecurity hackathon, talk show, presentasi perusahaan, dan job fair dengan kehadiran lebih dari 50 perusahaan nasional maupun multi-nasional.
"Bekerja sama dengan InfraDigital Foundation dan pemerintah untuk menciptakan talenta lokal, terutama di bidang keamanan siber, juga merupakan komitmen global Mastercard untuk menjadikan 1 miliar orang dan 50 juta usaha kecil dan menengah bagian dari ekonomi digital pada tahun 2025," ujar Navin Jain, Country Manager, Indonesia, Mastercard dalam keterangannya, Jumat (24/6).
Sementara itu, Chairman IDF Muhammad Rofi mengatakan, program U-Connect ini merupakan salah satu upaya untuk link match dengan industri melalui job channeling cybersecurity.
"Dengan kolaborasi yang baik antara quadra helix antara Pemerintah, Industry, Media, NGO dan Komunitas diharapkan bisa menyerap lulusan smk atau mahasiswa yang unggul dan bisa meningkatkan taraf hidup di masyarakat secara inklusif," kata dia.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menaker mengatakan bahwa dalam menerapkan pengupahan berbasis produktivitas dibutuhkan kemauan yang kuat dari pihak perusahaan.
Baca SelengkapnyaBerkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
Baca SelengkapnyaSaat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaSejak tahun 2021 jumlah pekerja migran Indonesia di Turki terus mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaKendala pelunasan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) menjadi penghalang yang menghentikan langkah masyarakat miskin dalam meraih peluang.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaLuhut memastikan porsi TKA itu nantinya akan berkurang seiring dengan banyak dilatihnya SDM lokal untuk industri hilirisasi.
Baca SelengkapnyaDari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Baca Selengkapnya