Dibanding orang dewasa, lebih banyak anak-anak yang beli gadget
Merdeka.com - Sebagai salah satu hal yang paling ditunggu-tunggu oleh anak-anak adalah masalah pemberian 'angpau' pada saat Lebaran tiba. Ternyata, banyak anak-anak yang menggunakan apa yang mereka dapat selama Lebaran itu untuk membeli sebuah gadget.
Menurut Ketua Asosiasi Pedagang Pertokoan Plasa Simpang Lima Semarang Yohannes Gunawan, setiap kali seusai Lebaran setiap tahunnya, penjualan gadget akan meningkat cukup signifikan.
"Ini tren yang terjadi setiap tahun yaitu usai Lebaran penjualan akan meningkat cukup signifikan dengan pembeli kebanyakan dari anak-anak," ujarnya di Semarang, seperti dikutip dari Antara, Senin (11/08).
Menurutnya, dalam satu hari sekitar 600 sampai 700 gadget akan terjual atau meningkat sebesar 20 persen dibandingkan hari-hari biasanya.
Mayoritas gadget yang banyak diminati adalah yang memiliki harga jual antara Rp 1,5 juta ke bawah dengan merek mulai dari yang sudah masuk lingkup internasional seperti ASUS sampai dengan perangkat mobile lokal seperti Advan, MITO dan lainnya.
Tentu saja karena Android adalah operating system yang lebih banyak digunakan oleh para vendor baik yang berasal dari luar atau dari dalam negeri, tentu saja perangkat mobile dengan OS jenis ini lah yang sangat populer dibeli oleh anak-anak seusai Lebaran.
Selain itu, banyak anak mengincar perangkat mobile berbasis Android yang telah support dengan BlackBerry Messenger (BBM) dan aplikasi chatting lainnya.
"Anak-anak sekarang sangat sadar teknologi sehingga ponsel dengan kelengkapan fitur yang sangat kurang tidak akan laku meskipun dari merek terkenal," katanya.
Khusus untuk ponsel penjualan didominasi oleh merek asing salah satunya Samsung karena selain memiliki kelengkapan fitur untuk harganya ditawarkan juga terjangkau.
Sementara itu Yohannes mengatakan dibandingkan pascalebaran, pada jelang Lebaran biasanya terjadi penurunan penjualan gadget terutama merek lokal antara 60-70 persen, menurutnya pada tahun ini kondisi tersebut diperparah dengan agenda politik sehingga sebagian masyarakat belum ingin memanfaatkan uang untuk berbelanja.
Faktor lain penyebab penurunan penjualan yaitu libur jelang Lebaran yang hampir bersamaan dengan pembayaran biaya sekolah baru dan kenaikan kelas.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penggunaan gawai atau gadget yang terlalu berlebih bisa menimbulkan sejumlah dampak bagi perkembangan anak.
Baca SelengkapnyaTidak sedikit anak-anak zaman sekarang yang sudah kecanduan gadget sejak masih kecil.
Baca SelengkapnyaAnak-anak di Kampung Pasir Gudang tidak bermain gadget saat mengisi waktu luang, melainkan mencari belut di sawah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
tahukah kalian bahwa penggunaan gadget pada anak memiliki dampak yang berbahaya?
Baca SelengkapnyaKampung ini menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap desa tempat tinggalnya
Baca SelengkapnyaTidak hanya anak yang perlu diatur screentimenya, orang dewasa juga perlu memiliki screentime yang aman dan sehat.
Baca SelengkapnyaPada anak, terdapat cara yang perlu diterapkan orangtua untuk mengatasi penggunaan layar berlebihan.
Baca SelengkapnyaBanyak orangtua menginginkan anaknya istimewa dan bisa melakukan berbagai macam hal. Salah satunya adanya banyak orangtua ingin buah hati bisa bermain musik.
Baca SelengkapnyaMenjadi anak kos adalah salah satu langkah menuju hidup mandiri.
Baca Selengkapnya