Demi transaksi aman, Alibaba hadirkan teknologi pemindai wajah
Merdeka.com - Rasanya Alibaba memang benar-benar perusahaan yang tak mau berada di zona nyaman. Setelah di bulan lalu mereka mendeklarasikan investasi besar dengan OUYA senilai Rp 126,45 miliar guna mengembangkan drone untuk pengiriman barang, kini perusahaan rintisan Jack Ma ini dikabarkan mengumumkan teknologi barunya yakni metode pembayaran yang hanya menggunakan pemindai wajah.
Inovasinya ini, memang tidak jauh dari upaya perusahaan teknologi dunia yang menawarkan sistem keamanan bertransaksi melalui mobile.
"Saat ini pembayaran online untuk membeli barang, sangat memusingkan," keluh Ma seperti yang dilansir Merdeka.com dari Mashable, (17/3).
Oleh sebab itu, perusahaan e-commerce asal Tiongkok ini ingin mengubah kebiasaan pembayaran online yang dilakukan masyarakat menggunakan kartu kredit atau akun digital untuk pembayaran dengan hanya melakukan pemindai wajah yang terintegrasi dengan smartphone.
Sambil memegang smartphone yang dihadapkan dengan wajahnya, dirinya ingin menunjukkan teknologi terbarunya kepada konferensi CeBit di Hanover, Jerman, akhir pekan lalu.
"Hari ini, kami tunjukkan kepada Anda sebuah teknologi baru di masa depan. Semua orang bisa membayar online melalui teknologi ini," ujar Jack Ma dalam persentasinya itu.
Meski bangga tunjukkan teknologi anyarnya itu, ternyata menurut informasi terkait, teknologi pembayaran yang dipamerkannya masih dalam tahap pengembangan dan belum ada pemberitahuan secara resmi fitur Alibaba itu diluncurkan.
(mdk/dzm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Waspada Penipuan QR Kode Palsu, Ini Cara Mudah Menghindarinya
Nasabah perlu memperhatikan informasi yang muncul saat scan barcode, mulai dari jumlah pembayaran hingga detail transaksi telah sesuai dengan yang sebenarnya.
Baca SelengkapnyaWaspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang
Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaMasih Ada Fasilitas Transaksi di Media Sosial TikTok, Kemenkop UKM Sebut Ada Pelanggaran
Masa transisi atau uji coba yang diberikan Kementerian Perdagangan kepada Tiktok untuk migrasi ke platform eCommerce Tokopedia tidak ada dalam aturan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pedagang Pasar Kranggan Ngeluh Kemunculan e-Commerce, Ganjar: Nanti Kita Ajari Cara Jualan Online Ya
Jika terpilih sebagai presiden dia akan coba mengatur bagaimana kehadiran e-commerce tidak mematikan usaha pedagang konvensional.
Baca SelengkapnyaSepakat dengan Menkop Teten, Ekonom: Tiktok Harus Pisahkan e-Commerce dengan Media Sosial
Aturan yang tertuang pada Permendag 31/2023 harusnya benar-benar dilaksanakan dan dipatuhi oleh semua pihak.
Baca SelengkapnyaGaransi Bebas Pengembalian dari Shopee, Kini Jadi Mudah Kembalikan Barang Ketika Berubah Pikiran
Tingkatkan pengalaman belanja online, Shopee luncurkan inovasi Garansi Bebas Pengembalian.
Baca SelengkapnyaPembayaran Digital Favorit Pegawai Kantoran, Warung Jus Mang Ade Laris Manis Pakai QRIS BRI
Mang Ade menjadi salah satu pedagang kuliner yang menawarkan kemudahan pembayaran lewat QRIS.
Baca SelengkapnyaTransaksi Jual-Beli Tinggal Scan Barcode QRIS, Bagaimana Nasib Uang Fisik?
Transaksi secara non tunai hanya dengan scan barcode QRIS pun merupakan kondisi yang lumrah.
Baca SelengkapnyaPangkas Konsumsi BBM, Pupuk Kaltim Operasikan Port Charging Kendaraan Listrik
Stasiun pengisian kendaraan listrik Pupuk Kaltim terdiri dari tiga fungsi charger sesuai tipe kendaraan.
Baca Selengkapnya