Demi kenalkan robot ke anak-anak, start-up ini siap mendunia
Merdeka.com - Tren mainan robot telah menyihir banyak anak di berbagai belahan dunia. Sayangnya, akses mereka ke mainan robot asli sangat minim. Hingga saat ini hanya Lego yang diketahui menjual robot pada anak-anak. Itu pun dengan harga yang tidak bersahabat di kantong.
Berawal dari fenomena itu, Jay Robotix, sebuah start-up asal Hyderabad, India, mengembangkan sebuah robot kit bernama Robox. Anak-anak bisa dengan mudah membangun sendiri Robox, sekaligus memprogram apa saja yang mereka bisa lakukan.
Menariknya, Robox dijual dengan paket permainan edukasi berisi pengetahuan sains, teknologi, teknik, hingga matematika yang biasa diajarkan di sekolah. Ya, robot kit ini juga berisi materi pelajaran yang sesuai kurikulum sekolah.
Dengan tujuan memasyarakatkan robot, terutama pada anak-anak, Jay Robotix membanderol Robox dengan harga yang terjangkau, sekitar tiga kali lebih murah dari robot kit milik Lego.
"Kami telah mengamati banyak sekolah seperti halnya orang tua. Hasilnya, bahkan di negara-negara maju seperti Amerika dan Eropa, tidak banyak yang bisa membeli robot kit Lego atau Vex. Selain itu, robot kit itu tidak dijual lengkap dengan kurikulum yang berhubungan dengan sekolah," ujar Sudhir Reddy, pendiri sekaligus CEO Jay Robotix.
Kabar baiknya, Jay Robotix telah mendapat suintikan dana hingga Rp 3 miliar lebih dari Singapore Angel Network dan CBA (perusahaan investasi kendaraan asal Amerika) untuk mengembangkan sayap ke luar India.
Kini Jay Robotix telah memindah kantor pusat mereka ke Singapura demi misi memperkenalkan Robox pada pasar Asia. Kemudian, start-up robot itu baru akan melanjutkan ekspansi ke Eropa dan Amerika Utara.
Artikel ini pertama muncul di TechinAsia.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut aksi robot terkecil di dunia bisa peragakan gaya apa saja.
Baca SelengkapnyaFigure AI, sebuah startup yang fokus pada pengembangan robot humanoid berhasil mendapatkan dukungan finansial.
Baca SelengkapnyaAnak-anak berusia 3 hingga 5 tahun menunjukkan kepercayaan yang selektif berdasarkan keakuratan informannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada banyak tantangan yang dihadapi, tetapi akhirnya sukses juga melakukan operasi di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaPernah gagal, bukan berarti membuat Amerika Serikat (AS) kapok untuk mengirim robot penjelajah ke Bulan.
Baca SelengkapnyaDalam rangka menyaring akun robot di akun X, Elon Musk berencana mengenakan tarif bagi pengguna media sosial tersebut.
Baca SelengkapnyaAda konsekuensi yang harus ditanggung ketika robot AI mulai memasuki ranah sakral.
Baca Selengkapnya