Dago pojok Bandung jadi kampung augmented reality pertama di dunia
Merdeka.com - Kampung Kreatif Dago Pojok Bandung menjadi kampung kreatif pertama di dunia yang menerapkan aplikasi augmented reality versi Indonesia In Your Hand, sebuah perusahaan berbasis teknologi digital. Lewat aplikasi augmented reality bernama Bandung in Your Hand. Karya-karya yang ada di kampung kreatif Dago Pojok bisa dipresentasikan secara digital.
Ceo & Founder Indonesia In Your Hand, Amiranto Adi Wibowo menjelaskan, untuk memasukkan Dago Pojok ke dalam program Bandung in Your Hand. Pihaknya bekerja sama dengan komunitas Kampung Kreatif Dago Pojok.
Selanjutnya, aplikasi Bandung in Your Hand akan disebar lewat lawatan Indonesia In Your Hand ke sejumlah negara di Amerika Serikat dan Eropa. Tujuannya, kata Amiranto, untuk mengenalkan industri kreatif dalam negeri. Sehingga banyak wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia termasuk ke Bandung.
"Lewat Bandung in Your Hand kami mendukung Kampung Kreatif ini agar terkenal di seluruh dunia. Tahun depan kami akan mulai memperkenalkannya ke luar negeri terutama ke Eropa dan Amerika Serikat. Kampung Kreatif menjadi kampung pertama di dunia sebagai augmented reality," ungkap Amiranto, di Kampung Dago Pojok, Bandung, Minggu (8/11).
Lewat kerja sama tersebut, karya-karya di Kampung Kreatif Dago Pojok berupa lukisan, patung, mural, poster yang ada di rumah-rumah dan jalan warga akan diolah dengan pendekatan augmented reality.
“Kita kembangkan teknologi augmented reality di mana orang bisa melihat yang tidak ada menjadi ada, itu poinnya di situ,” katanya.
Cara menggunakan Bandung In Your Hand dengan mendownload aplikasi Bandung In Your Hand dengan ponsel IOS atau Android. Setelah itu, klik salah satu tombol untuk mengaktifkan mode kamera. Langkah berikutnya arahkan kamera pada gambar, tunggu sampai proses loading data, setelah itu akan tampil video 3D dari gambar tersebut.
Menurutnya, untuk mengaplikasikan Bandung In Your Hand tentu harus datang ke lokasi, misalnya ke Dago Pojok. Sehingga pengguna tidak hanya hafal sebuah karya lewat dunia maya melainkan berinteraksi langsung dengan karya tersebut di lokasi.
Ia mengatakan, Indonesia terkenal karena industri kreatifnya. Bandung in Your Hand merupakan pilot project bagi Indonesia In Your Hand. Selain Kampung Kreatif Dago Pojok. Sejumlah industri kreatif di Bandung juga menjadi sasaran Indonesia In Your Hand. Contohnya, lokasi-lokasi sentra pakaian, kerajinan, kesenian dan industri kreatif lainnya.
Bandung sendiri memiliki potensi industri kreatif yang tinggi. Dengan mengenalkan aplikasi tersebut, diharapkan wisatawan makin berbondong-bondong datang ke Bandung. Dengan begitu ekonomi akan masyarakat tumbuh.
"Ini adalah pilot project kami. Target kami selanjutnya bukan hanya Bandung, tapi seluruh dunia," katanya.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada berbagai macam destinasi di tempat ini, mulai dari wisata alam hingga wisata buatan, sehingga Anda tidak akan bosan ketika menjelajah ke wisata Dago.
Baca SelengkapnyaWisata Pangalengan menghadirkan pengalaman seru bagi para pencinta alam dan penikmat petualangan.
Baca SelengkapnyaBeberapa pasar unik di Indonesia menarik untuk dikunjungi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gibran mengatakan mengembangkan industri kreatif di Bandung harus bisa diadaptasi hingga tingkat nasional
Baca SelengkapnyaPekalongan tidak hanya batik, tetapi juga memiliki tempat wisata indah dan unik.
Baca SelengkapnyaDulunya, pendopo ini masih berbentuk sederhana. Atapnya ijuk dengan dinding bambu lalu berkembang jadi bangunan pertama di Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaLima fakta Masjid Istiqlal yang tidak banyak orang tahu
Baca SelengkapnyaJokowi juga memuji Kabupaten Bandung yang memiliki banyak produk lokal dan variasi kulinernya.
Baca SelengkapnyaKabupaten Solok tak hanya terkenal dengan produksi beras unggulannya saja, akan tetapi potensi pariwisata di daerah ini juga tak kalah menarik untuk dikunjungi.
Baca SelengkapnyaKPK menetapkan tersangka-tersangka baru dari jajaran eksekutif pemerintah hingga DPRD Bandung.
Baca Selengkapnya