Merdeka.com - Beberapa orang menganggap bahwa curhat melalui internet baik itu via blog, forum, Facebook, dan jejaring sosial lainnya lebih nyaman ketimbang harus menceritakan sebuah masalah secara face to face.

Sebagian besar didominasi oleh tema asmara atau cinta. Mulai dari putus cinta, perselingkuhan, cinta ditolak, cinta beda agama, bahkan cinta sejenis.

Dari pengamatan yang dilakukan oleh tim Merdeka.com, kebanyakan dari mereka menganggap dengan mencurahkan isi hati melalui forum di internet akan lebih banyak mendapat tanggapan serta mendapat banyak pelajaran dari pengalaman cinta banyak orang.

Curhat online di internet menjadi pilihan meskipun belum tentu mendapat solusi atau jalan keluar. Setidaknya, mereka merasa diperhatikan banyak orang dan merasa memiliki teman senasib.

Hal ini yang tidak didapatkan dari curhat antar sahabat secara langsung. Sebab, jika ingin banyak pendapat, setidaknya harus bercerita lebih dari satu kali. Dengan memanfaatkan curhat online seperti Facebook, Twitter, dan sebagainya, hanya perlu sekali menulis dan semua akan bisa menimpali dengan meninggalkan komentar. Bahkan tanggapan atau respon bisa didapat hanya dalam hitungan menit, bahkan detik.

Di sisi lain, apabila yang dikeluhkan menyangkut aib, maka tidak perlu khawatir sebab melalui curhat online, nama dan foto bisa dengan mudah disamarkan. Sehingga seburuk apapun aib, kecil kemungkinan orang lain akan tahu identitas sebenarnya.

Akan tetapi itu semua tetap memiliki dampak negatif, di antaranya adalah kesulitan mencerna informasi atau tanggapan dari pihak lain karena terlalu banyak yang memberi respon. Selain itu juga pihak yang menanggapi bisa saja tidak memahami keseluruhan masalah, sehingga malah membuat semakin rumit karena tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Terlepas dari semua itu, fenomena curhat online telah menjadi suatu hal yang biasa di Indonesia, bahkan di luar negeri. Semua tergantung individu untuk memaknai fenomena tersebut. Karena tidak semua orang ingin masalahnya diketahui banyak pihak.