Merdeka.com - Apple terkenal sebagai produsen yang kerap menghadirkan inovasi unik untuk produk-produknya. Salah satunya cukup membuat para ahli bertanya-tanya, yakni kehadiran dua buah sensor accelerometer di dalam iPhone 6 dan iPhone 6 Plus.

Setelah tim dari Chipworks berhasil membedah jeroan dua varian iPhone 6, betapa terkejutnya mereka saat menemukan dua buah sensor accelerometer yang terpisah dalam satu perangkat, Phone Arena (29/09).

Sebuah sensor accelerometer diperlukan untuk merubah orientasi tampilan dari vertikal ke horizontal atau sebaliknya. Fitur ini juga mempunyai peran penting saat kita memainkan game-game balapan, terutama untuk membuat kendaraan berbelok hanya dengan memiringkan smartphone ke kiri atau ke kanan.

Sensor accelerometer pertama yang ditemukan adalah InvenSense (MPU-6700) dan Bosch (BMA280). Salah satu prediksi yang muncul berkaitan dengan fungsi penghematan daya baterai dari iPhone. Seperti yang kita tahu, iPhone terkenal sebagai smartphone yang paling boros daya baterai. Nah, penambahan sensor ditujukan untuk mengurangi beban saat penggunaan ringan.

Misalnya, saat dalam penggunaan sehari-hari untuk merubah tampilan UI (User Interface), iPhone 6 akan menggunakan sensor Bosch karena diklaim memiliki konsumsi daya yang lebih rendah. Sementara untuk keperluan gaming yang membutuhkan presisi sensor tinggi, dipakai lah sensor InvenSense yang lebih rakus dalam konsumsi baterai.

Tetapi, meski telah mengusung dua sensor accelerometer, iPhone 6 terbukti tetap kalah dibanding kompetitor lain terkait dengan ketahanan baterai. Bahkan, Galaxy S5 diketahui dapat bertahan hidup lebih lama ketimbang iPhone 6 tiap satu kali pengisian daya.