Cara perangi kampanye hitam sama seperti blokir situs pornografi

Merdeka.com - Bukan menjadi satu hal yang rahasia lagi apabila munculnya kampanye negatif dan kampanye hitam selama masa penggalangan pendukung untuk menentukan calon presiden.

Berbagai macam kampanye hitam dan cenderung negatif banyak mencuat di internet khususnya di jejaring sosial. Walaupun coba dibendung namun penyebarannya sangat cepat karena seperti diketahui, segala hal yang menyebar melalui dunia maya sangat cepat dan sulit untuk dihentikan.

Oleh karena itu, sebagai salah satu operator besar di Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) ingin ikut serta membuat lintas internet kala masa-masa kampanye Pilpres 2014 ini menjadi nyaman tanpa adanya kampanye hitam dan kampanye negatif.

Apa yang akan Telkom lakukan dalam upaya mempersempit ruang pergerakan dan penyebaran kampanye hitam dan kampanye negatif ini sama seperti ketika mereka melakukan pemblokiran dan filterisasi konten-konten pornografi di internet.

"Yang bisa kami lakukan adalah dengan mendeteksi kata-kata yang mengandung unsur kampanye hitam. Sama halnya dengan kami memfilter pornografi," kata Executif General Manager Divisi Telkom Timur, Iskriono Widiarjanto di Denpasar, seperti dikutip dari Antara, Selasa (10/06).

Ia mengaku tidak mudah mencegah kampanye hitam melalui dunia maya secara teknis, apalagi biasanya penyebarannya melalui situs jejaring sosial.

"Selama ini kampanye hitam dilakukan melalui Facebook, Twitter dan jejaring sosial lainnya. Pencegahannya hanya bisa dilakukan pemilik account jejaring sosial," ujarnya ditemui seusai peluncuran "Wi-Fi Corner" itu.

Sementara itu, untuk mencegah terjadinya kampanye hitam melalui situs-situs tertentu, pihaknya hanya bisa menyaringnya melalui kata kunci.

"Yang kami lakukan pun tidak maksimal dan butuh waktu lama karena sekarang ini pemilik situs sudah pintar, sehingga mereka menghindari kata-kata berbau kampanye hitam," ucap Iskriono.

Pihaknya pun hanya bisa mengimbau pengguna internet untuk tidak terpengaruh dengan kampanye hitam melalui situs-situs tertentu.

"Secara nonteknis, kami pun meminta bantuan aparat dan pengawas pemilu agar jangan sampai ada kampanye hitam melalui internet," tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan situs-situs tertentu yang selama ini mempublikasikan konten bernada hasutan agar tidak memilih salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden tertentu.

Pilpres 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, yakni Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dan Joko Widodo - Jusuf Kalla.