BRTI: Telkomsel fix turunkan tarif internet

Merdeka.com - Sekitar bulan Juli lalu, Telkomsel dikritik habis soal tarif internet melalui petisi online di change.org oleh salah seorang penggunanya yang berada di kawasan Indonesia Timur. Dia mengeluhkan jika tarif internet Telkomsel di zona 12 termasuk di daerahnya itu dua kali lipat dari zona pertama. Baginya, hal itu tak adil.

Peristiwa itu pun langsung memancing perhatian Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, untuk turun tangan. Pria yang akrab disapa Chief RA ini menyarankan kepada Telkomsel agar menurunkan disparitas harga tarif internetnya.

"Saya sudah bilang, kok, ke Telkomsel untuk nurunin harga tersebut," ujarnya.

Nah, setelah penantian kurang lebih dua bulan lamanya, akhirnya permintaan menteri untuk menurunkan disparitas harga tersebut, dikabulkan oleh Telkomsel. Kabar baik itu, diutarakan oleh salah satu Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), I Ketut Prihadi Kresna. Namun, sayangnya, dia enggan menyebutkan detail penurunan disparitas tersebut.

"Nanti kita mau ada press conference hari Rabu depan. Tadi baru saja ngomong sama Pak Drijen bahas soal ini. Tapi, pada prinsipnya, Telkomsel mau menurunkan disparitas harganya. Detailnya nanti deh kalau hari Rabu," katanya ketika ditemui Merdeka.com seusai konferensi pers penertiban registrasi kartu perdana pra bayar di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta, Jumat (25/9).

Kendati dirinya tak mau mengungkapkan secara gamblang, Ketut memberikan gambaran jika disparitas yang dulunya misalnya di zona 1 tarif internet untuk 2GB Rp 65 ribu dan di zona 12 Rp 120 ribu, maka, nantinya di zona 12 bisa turun menjadi Rp 100 ribu untuk 2 GB.

"Jadi kalau dulu kan ada disparitasnya kan ya, misalnya yang tariff 2GB di zona 1 itu Rp 65 ribu, zona 12 Rp 120 ribu, kira-kira di sana bisa dturun bisa Rp 100 ribu. Itu juga misalnya dipaket lain yang 600 MB, bisa tadinya di sini sekian terus bisa turun menjadi sekian. Tapi, tetap variatif," begitu jelasnya.