Broadband digelar, ancaman semakin berat
Merdeka.com - Mantan alumni Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), Nonot Harsono mengatakan BRTI yang baru yakni periode 2015-2018, akan meneruskan penyelesaian isu-isu besar seperti broadband, Over The Top (OTT), dan masih banyak lagi. Namun, yang ia perlu garis bawahi adalah ancaman saat broadband digelar.
Sebagaimana diketahui, bahwa broadband sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Maka, program tersebut akan menjadi prioritas pembangunan infrastruktur internet.
Ancaman yang dirinya maksud adalah para pemain OTT seperti Facebook, Twitter maupun Google, akan dengan mudahnya masuk ke Indonesia. Maka, tidak mustahil jika mereka juga akan mengeruk keuntungan sebesar mungkin di pasar Indonesia yang subur.
"Broadband kan ada ancamannya juga. Bayangkan saja, perubahan zaman dari kehidupan fisik menjadi online. Adanya broadband ini, ibarat negara tanpa batas," jelasnya saat usai menyaksikan pelantikan BRTI periode 2015-2018 di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta, Kemarin (22/05).
Tugas yang diemban BRTI itulah yang menurut Nonot akan menjadi tantangan bagi anggota yang baru dilantik.
"Jadi, perlu ada penjaga atau satpam broadband. Badan Cyber Nasional bisa menjadi salah satunya. Itu opsi dari berbagai pilihan," ungkap Nonot.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemunculan internet tak bisa dilepaskan dari keberadaan ancaman nuklir dan perang.
Baca SelengkapnyaSiapa mereka? Berikut orang-orang yang menguasai internet Indonesia.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai, tak mungkin seseorang memilih internet otaknya lambat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar mempertanyakan apakah internet gratis penting atau tidak.
Baca SelengkapnyaPrabowo heran dengan pernyataan bahwa program internet cepat lebih penting dari pada program makan siang gratis
Baca SelengkapnyaLonjakan trafik yang telah diprediksi ini dikontribusikan oleh peningkatan penggunaan media sosial, aplikasi pesan singkat, hingga aplikasi mobile gaming.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengaku heran dengan pernyataan bahwa program internet cepat lebih penting dari pada program makan siang gratis.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN, Leon menjelaskan akan membagikan kuota 30 gb dengan rata-rata kecepatan 100mbps.
Baca Selengkapnyapemberian internet gratis untuk sekolah bertujuan memberikan kesempatan yang sama bagi masyarakat.
Baca Selengkapnya