Bisnis sewa payung online, startup China ini rugi
Merdeka.com - Merebaknya sharing ekonomi akibat kemajuan teknologi di beberapa negara, tak bisa dimungkiri lagi. Itulah yang memungkinkan kita bisa mengendarai mobil sendiri secara paruh waktu dengan Uber dan mencari uang sampingan atau bahkan menyewakan ruangan yang tidak kita gunakan seperti konsep Airbnb.
Sejatinya, ada banyak contoh startups lainnya yang berfokus pada ekonomi sharing. Misalnya saja di China, ada startup yang menyewakan payung melalui aplikasi. Startup itu adalah E Umbrella. Konsepnya hampir sama seperti Uber dan Airbnb.
Mereka menyediakan payung kemudian jika ada yang ingin menyewanya, diharuskan melalui aplikasi. Pasalnya, payung-payung itu terkunci alias tidak bisa digunakan sebelum pengguna melakukan pembayaran dan menerima kode untuk membuka kunci tersebut.
Startup ini menawarkan setiap penyewaan payung selama setengah jam pemakaian dibebani dengan harga 19 Yuan. Startup tersebut menawarkan penyewaan payung di 11 kota di negara itu. Payung tersebut kemudian mereka tawarkan di tempat publik seperti di halte, stasiun, dan terminal bus dengan cara digantung.
Namun nampaknya, seperti yang dilaporkan Ubergizmo, Selasa (11/7), perusahaan rintisan digital itu sedang dalam masa sulit. Mereka harus rela payung-payungnya itu ‘dicuri’ oleh para penggunanya lantaran terlupa mengembalikannya. Terdengar lucu, tetapi memang begitu faktanya. Alhasil, persediaan payung mereka pun semakin menipis.
Zhao Shuping, pendiri E Umbrella mengatakan bahwa dalam kurun waktu tiga bulan, mereka telah kehilangan payung sekitar 300.000. Sementara, per payung yang hilang mereka harus menangguk rugi 60 Yuan. Meski begitu, dirinya tidak gampang menyerah dan bertekad meneruskan bisnis ini. Terbukti, mereka akan menambahkan 30 juta payung di berbagai kota di China sampai dengan akhir tahun ini.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Driver Taksi Online Ditangkap Buntut Ancam Penumpang Hingga Lompat dari Mobil, Ini Penjelasan Grab Indonesia
Grab Indonesia berjanji bakal melakukan langkah-langkah koreksi internal berupa peningkatan, perubahan dan perbaikan layanan konsumen
Baca SelengkapnyaBisnis Sewa Mobil Listrik Makin Marak, Incar Destinasi Wisata Populer Bali
Salah satu penyedia jasa sewa mobil listrik di Pulau Dewata adalah Baliqu Car Rental, pelopor sewa mobil listrik pertama di Bali.
Baca SelengkapnyaPuluhan Orang Tertipu Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Miliaran Rupiah
Puluhan Orang Tertipu Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Miliaran Rupiah
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam
Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaKisah Pilu Istri Menanti Suami Tak Pulang, Ternyata Driver Taksi Online Itu Dibunuh 2 Mahasiswa karena Utang
Modus pelaku, berpura-pura memesan dan meminta diantarkan ke suatu tempat. Tetapi dalam perjalanan dihabisi.
Baca SelengkapnyaPenyedia Transportasi Online Diminta Gandeng Polisi Kembangkan Emergency Button
Tujuannya, melindungi keselamatan penumpang maupun pengemudi taksi online.
Baca SelengkapnyaJalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaMantan Tukang Ojek 'Melompat Tinggi', Bisnis Tanaman Hias Makin Besar dari Modal BRI
Abidin bercerita bisnis tanaman hiasnya di Jalan RM Harsono berkembang sejak ikut KUR BRI.
Baca SelengkapnyaPenyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Baca Selengkapnya