Bisnis Iklan Facebook Lesu Karena Covid-19
Merdeka.com - Sebagai jejaring sosial, pengguna Facebook memang paling banyak di antara lainnya. Namun kala diterpa pandemi corona, bisnis iklan Facebook tengah lesu.
Melansir Busines Insider, traffic luar biasa direngkuh Facebook di kala periode Work From Home yang dipraktikkan banyak orang di seluruh dunia. Namun di saat yang sama, Facebook melaporkan bahwa bisnis iklannya "berada di bawah tekanan."
Facebook sendiri pada Selasa (24/3) lalu memposting blog yang ditulis oleh VP Analytics dan VP Engineering Alex Schultz dan Jay Parikh. Blog tersebut menguraikan beberapa hal positif, mulai dari messaging yang naik 50 persen, group call yang naik 1.000 persen di Italia, dan beberapa informasi lainnya,
Namun hal ini tidak terjadi di sektor periklanan, padahal ini adalah bagian besar dari pendapatan Facebook.
"Bisnis kami terpengaruh secara buruk seperti banyak orang lain di seluruh dunia. Kami tidak memonetisasi banyak layanan di mana kami melihat banyak peningkatan engagement, dan kami melihat melemahnya bisnis iklan di negara-negara dengan tindakan agresif untuk mengurangi persebaran Covid-19," tulis kedua eksekutif tersebut di blog resmi Facebook.
Dengan kata lain, Facebook tidak menghasilkan uang dari banyak aspek di iklannya, karena memang tidak dimonetisasi karena corona.
Di waktu bersamaan, para pengiklan mengurangi iklannya karena dampak ekonomi di daerahnya, terkait Covid-19 karena karantina dan lockdown.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yuk, ketahui beberapa jenis iklan yang bisa dilakukan melalui platform digital.
Baca SelengkapnyaJualan bakso sejak dua bulan lalu, Sidik Eduard amat bersyukur karena bisnisnya berkembang pesat.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain berbisnis Darma juga memiliki minat dalam dunia balap.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja perempuan berinisial N (12), warga Ciputat, Tangsel, viral mengalami tindak penganiayaan yang diduga pelaku anak-anak yang tidak dikenali.
Baca SelengkapnyaPengeluaran untuk beriklan tersebut dilakukan oleh akun Facebook Anies Baswedan sebesar Rp30.279.752.
Baca SelengkapnyaAkun Facebook Ganjar Pranowo tercatat telah memasang iklan di Meta sekitar Rp930 juta.
Baca Selengkapnya