Berkat aplikasi hoax, anak ITB lolos final lomba besutan Microsoft
Merdeka.com - Hoax makin merajalela di lini media sosial. Mencoba memberikan opini sesat kepada penerima pesan tersebut. Hoax ini terjadi tak hanya di Indonesia saja, namun menjamur hingga ke luar. Melihat fenomena itu, CIMOL - sekumpulan anak muda jago developer asal ITB - membuat aplikasi untuk mencegah hoax. Mereka sebut aplikasinya itu dengan nama Hoax Analyzer.
Berkat aplikasinya itu, CIMOL berhasil lolos ke babak final tingkat Asia Tenggara pada Microsoft Imagine Cup 2017. Tim CIMOL berhasil unggul dari 521 mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang telah melalui seleksi ketat untuk sampai pada babak final Indonesia.
Kelima finalis Indonesia yang telah terpilih pada Maret lalu pada hari ini mempresentasikan hasil final dari aplikasi yang mereka kembangkan. Tim CIMOL yang terpilih, akan diberangkatkan ke Manila, Filipina pada tanggal 23 – 26 April 2017 mendatang untuk bertemu dan berkompetisi dengan para pemenang dari negara-negara Asia Tenggara lainnya.
"Kami merasa senang dan bangga dengan keberhasilan tim kami. Merupakan sebuah kehormatan bagi kami untuk dapat mewakili Indonesia dalam babak final Asia Tenggara di Manila. Aplikasi Hoax Analyzer ini kami ciptakan untuk mengurangi jumlah informasi hoax yang beredar di masyarakat. Kami berharap temuan kami ini dapat bermanfaat bagi semua orang di Indonesia, bahkan di seluruh dunia," ujar Adinda Budi Kusuma Putra dari tim CIMOL melalui keterangan persnya, Jumat (7/4).
Para finalis yang terpilih akan memperebutkan tiket ke World Final Microsoft Imagine Cup 2017 yang akan diselenggarakan di markas Microsoft di Seattle, Amerika Serikat pada Juli 2017 mendatang. Kompetisi ini memiliki hadiah utama uang tunai sebesar Rp 1,3 Miliar dan layanan Microsoft Azure senilai Rp 1,6 Miliar.
Anthonius Henricus, Developer Evangelism and Experience Director, Microsoft Indonesia menyampaikan apresiasinya terhadap seluruh finalis Imagine Cup Indonesia.
"Sebanyak 50 persen dari proses penilaian berfokus kepada pemanfaatan teknologi dalam pengembangan aplikasi, khususnya teknologi komputasi awan, Azure. Berbeda dari Imagine Cup tahun-tahun sebelumnya, tahun ini kami tidak menentukan kategori dalam Imagine Cup, sehingga membebaskan kreativitas para peserta dalam berinovasi. Kami mengharapkan dukungan dari berbagai pihak bagi finalis asal Indonesia agar dapat melaju hingga ke babak dunia," paparnya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut nama aplikasi yang hanya tersedia di iPhone untuk mengecek lubang hitam.
Baca SelengkapnyaMomen anak kecil senang karena bisa beli HP pakai uang tabungannya sendiri ini curi perhatian.
Baca SelengkapnyaViral pelajar ini kejar mobil yang ditabraknya untuk minta maaf. Momen saat keduanya bertemu curi perhatian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaCita-cita ibunda terwujud, namun mendiang ibunda tak bisa melihat anaknya berhasil jadi polisi.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja perempuan berinisial N (12), warga Ciputat, Tangsel, viral mengalami tindak penganiayaan yang diduga pelaku anak-anak yang tidak dikenali.
Baca SelengkapnyaVideo penggerebekan rumah kos di Jombang viral di media sosial. Mirisnya, salah satu pasangan yang diamankan dari lokasi itu masih berstatus pelajar.
Baca SelengkapnyaDari hasil pengukuran yang dilakukan melalui aplikasi di telepon pintar, kemiringan jalan motor di sana mencapai 25 sampai 33 derajat.
Baca SelengkapnyaMereka tak merespons surat peringatan yang dilayangkan Kominfo kepadanya.
Baca Selengkapnya