Benarkah menonton pornografi membuat seseorang lebih religius?
Merdeka.com - Sebagaimanapun dilarangnya, ternyata masyarakat masih menyukai pornografi. Bahkan, dilansir dari The Huffington Post, situs pornografi memiliki lebih banyak pengunjung ketimbang Netflix, Amazon dan Twitter digabung. Jangan tanya bagaimana penerimaan masyarakat terhadap pornografi: hingga dulu sampai sekarang, pornografi masih tetap jadi hal yang tabu.
Pornografi yang dianggap tabu ini, ternyata membuat banyak sekali orang yang tidak mau membicarakannya secara gamblang di muka umum, dikarenakan nilai moral yang akan tercoreng.
Namun berkebalikan dengan kondisi yang ada di masyarakat, sebuah studi yang dihelat oleh Journal of Sex Research, seperti yang dimuat oleh Medical Daily, ternyata mereka yang menonton pornografi lebih dari sekali dalam seminggu, cenderung akan menjadi lebih religius.
Pada awalnya, asumsi orang terhadap sifat religius tentu berbanding terbalik dengan konsumsi pornografi. Hal ini dikarenakan tak ada agama yang memperbolehkan hal tersebut. Studi ini mematahkan studi sebelumnya yang membenarkan bahwa tingkat religiusnya seseorang mempengaruhi sedikitnya jumlah mereka menonton pornografi. Studi ini justru menyatakan bahwa makin banyak menonton, makin religius seseorang.
Metode yang dilakukan Journal of Sex Research adalah dengan melakukan riset pada grup representatif yang berjumlah 1.314 orang dewasa, selama enam tahun. Semua partisipan ini akan menjawab pertanyaan dari peneliti tentang konsumsi pornografi mereka dan perilaku religius yang mereka lakukan. Studi ini terbilang sangat kredibel dan akurat, karena mempertimbangkan juga berbagai faktor seperti usia serta gender. Dalam waktu singkat, sebenarnya konsumsi pornografi berbanding terbalik dengan tingkat religius. Namun ketika penelitian berjalan lebih lama dan pola partisipan makin terbentuk, terbukti bahwa ketika rasio menonton pornografi adalah lebih dari sekali seminggu, seseorang tersebut akan lebih religius.
Studi yang dikepalai oleh Samuel Perry, salah satu pengajar dari University of Oklahoma ini, menunjukkan bahwa konsumsi yang tinggi dari pornografi dapat menyebabkan rasa bersalah, karena hal ini adalah hal yang melanggar agama dan dia melakukannya cukup sering. Dengan tingginya konsumsi pornografi, seseorang akan cenderung memilih aktivitas agama agar mengurangi rasa bersalah dalam dirinya.
Secara psikologis, tentu hal ini masuk akal. Jika kita melakukan kesalahan, kita tentu akan berusaha untuk meminta maaf kepada yang kita perbuat salah. Semenjak menonton pornografi adalah menyalahi aturan agama, tentu menjadi lebih religius adalah bentuk maaf yang bisa kita lakukan, kepada Tuhan.
Menurut Anda apakah temuan ini menarik?
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konsumsi susu yang kita lakukan bisa memengaruhi banyak hal di dalam tubuh kita termasuk pada hasrat seksual kita.
Baca SelengkapnyaWalau memiliki rasa yang lezat, konsumsi garam berlebih bisa jadi biang keladi munculnya masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaKonsumsi garam berlebih bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan. Salah satunya adalah penyakit ginjal kronis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sulitnya mempertahankan konsentrasi bisa menjadi tantangan yang menghampiri banyak individu.
Baca SelengkapnyaPenelitian: Orang Rela Abaikan Moral Demi Kepentingan Politik
Baca SelengkapnyaPerhatikan pola makan sehat untuk membantu redakan kecemasan.
Baca SelengkapnyaMengonsumsi buah ketika berbuka puasa dapat membantu mengembalikan cairan, energi, serta elektrolit tubuh yang hilang selama berpuasa.
Baca SelengkapnyaKonsumsi makanan yang jatuh ke lantai bisa memunculkan sejumlah bakteri ke mananan.
Baca SelengkapnyaMemaksimalkan energi dalam tubuh membutuhkan pola makan yang holistik. Yuk, simak jenis-jenis makanan yang bisa memaksimalkan energi tubuh ini!
Baca Selengkapnya