Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bangga atau sengsara? Ini derita kerja di perusahaan sebesar Google!

Bangga atau sengsara? Ini derita kerja di perusahaan sebesar Google! Menengok asiknya kantor Google. REUTERS

Merdeka.com - Alphabet, induk dari perusahaan dari Google kini tercatat sebagai perusahaan paling bernilai di dunia. Di akhir tahun 2015 lalu, Alphabet tercatat mempunyai nilai market sekitar USD 558 miliar (sekitar Rp 7,5 ribu triliun), mengalahkan Apple yang ada di posisi kedua dengan nilai market USD 535 miliar (sekitar Rp 7,25 ribu triliun).

Tentu fakta itu membuat banyak orang yang kepincut untuk bekerja di Alphabet, terutama di Google. Terlebih banyak media yang memberitakan betapa modern dan nyamannya kantor-kantor Google.

Akan tetapi, pengakuan mantan pegawai dan pegawai Google justru sebaliknya. Mereka mengaku kerja di Google memiliki pengaruh negatif, baik diri sendiri dan karir di masa depan. Apa saja?

Merasa tak spesial

Satu hal yang pasti, Google hanya mempekerjakan orang-orang yang sangat cerdas saja. Menurut Lutz Enke, pegawai Google Hamburg, semua rekan kerjanya jenius dan berkontribusi besar pada perusahaan. Hal ini lah yang membuat pegawai lain merasa tak spesial karena 'terkepung' banyak orang hebat di sekitarnya.

Hal ini diamini oleh mantan pegawai Google, Dmitry Belenko. Pria ini mengatakan bila kerja di Google membuat banyak orang harus rela kompromi dengan ego. Banyak orang cerdas yang akhirnya meresa mereka bukan apa-apa di Google dan akhirnya justru menghancurkan kepercayaan dirinya.

Terkucilkan dari teknologi lain

Kerja di Google secara otomatis membuat pegawainya berkutat dengan software buatan Google. Hasilnya, mayoritas pegawai Google hanya akan akrab dan jadi pakar di software-software yang hanya ada di lingkungan Google.

Ini membuat Jesse McGrew, mantan pegawai Google, merasa terkucilkan dari software lain. Hal ini membuatnya tidak bisa menyalurkan atau menularkan ilmu yang dia dapat orang lain di luar Google. Selain itu, pengalaman kerja di Google pun diakuinya tidak banyak membantu untuk masuk kerja di perusahaan teknologi lain akibat ekslusifnya software yang dipakai Google.

Tak berkembang dan susah naik jabatan

Menurut Stephen Kurtzman, mantan pegawai Google, sebagai ahli software sangat sulit untuk berkembang di Google. Mayoritas orang yang diterima kerja di Google mempunyai kualitas melebihi dari tuntutan pekerjaan.

Imbasnya, mereka tidak mendapat lingkungan yang 'menantang' dan ujung-ujungnya skill tidak berkembang. Ini adalah kabar buruk bagi mereka yang baru memulai kerja, sebab Kurtzman mengatakan bila tahun-tahun awal kerja adalah masa paling penting bagi sisa karir di masa depan.

Selain itu, karena banyak rekan kerja yang tidak kalah jenius, bahkan lebih hebat, akan terasa susah untuk naik jabatan di Google. Kurtzman menambahkan akan terlihat perbedaan kemajuan karir yang signifikan antara seseorang yang kerja di perusahaan lain dengan lingkungan lebih menantang ketimbang di Google.

Manajemen buruk, mudah bosan

Stephen Kurtzman mengungkapkan salah satu alasan banyak orang hengkang dari Google adalah munculnya kebosanan akibat mengerjakan hal-hal yang di bawah kemampuannya. Akhirnya terasalah bila pekerjaan mereka tidak mampu memuaskan secara profesional dan intelektual.

Parahnya lagi, beberapa mantan pegawai Google sama-sama setuju bila manajemen Google tergolong buruk. Tidak hanya rekan kerja, para manajer banyak disebut memiliki kecerdasan emosi (EQ) rendah dan tidak terlalu menginspirasi anak buahnya.

Imbasnya banyak pegawai Google yang mengalami masalah hanya karena hubungan kurang harmonis dengan manajer. Kurang harmonis dengan manajer juga disebut Kurtzman awal dari ketidakbetahan kerja di Google.

Alasannya, manajer disebut jarang mau membantu anak buahnya karena si manajer jarang mau memahami masalah yang di hadapi anak buah.

Berbagai alasan di atas mungkin bisa dianggap sebagai tantangan bagi banyak orang. Namun tidak semua orang akhirnya menganggap Google sebagai tempat kerja ideal. Sekali lagi, mungkin tempat kerja ideal itu memang tidak ada.

Sumber: Quora, Techworm.net

(mdk/bbo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Google Berencana PHK Karyawan Lagi

Google Berencana PHK Karyawan Lagi

Google terus melakukan efisiensi karyuawan karena ingin mengubah arah perusahaan.

Baca Selengkapnya
Kata-kata ini Paling Dicari di Google selama 2023, dari Pick Me, Skena, hingga Cuaks

Kata-kata ini Paling Dicari di Google selama 2023, dari Pick Me, Skena, hingga Cuaks

Berikut adalah kata-kata yang kerap dicari di Google selama 2023.

Baca Selengkapnya
Kelakar Cak Imin soal SGIE: Saya Cek Google Ternyata Sego Goreng Iwak Endog

Kelakar Cak Imin soal SGIE: Saya Cek Google Ternyata Sego Goreng Iwak Endog

Cak Imin pun tak ingin mempersoalkan soal pertanyaan singkatan tersebut.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cara Buat Akun Google, Lengkap Beserta Manfaatnya

Cara Buat Akun Google, Lengkap Beserta Manfaatnya

Dengan memiliki akun Google, Anda bisa menggunakan aplikasi Google Maps dan beberapa aplikasi lain.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara AI, Google PHK Ratusan Karyawan

Gara-Gara AI, Google PHK Ratusan Karyawan

Perubahan ini mencerminkan bagaimana AI menggantikan lapangan kerja di industri.

Baca Selengkapnya
Telkomsel Jalin Kerja sama dengan Google, Ini yang Mereka Lakukan

Telkomsel Jalin Kerja sama dengan Google, Ini yang Mereka Lakukan

Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih.

Baca Selengkapnya
Banyak Masyarakat Indonesia Mau Pindah jadi Warga Negara Singapura, Begini Persyaratannya

Banyak Masyarakat Indonesia Mau Pindah jadi Warga Negara Singapura, Begini Persyaratannya

Alasannya karena gaji pekerja di Singapura lebih tinggi dibandingkan pekerja di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Segini Gaji Camat dan Lurah Se-Indonesia

Ternyata, Segini Gaji Camat dan Lurah Se-Indonesia

Besaran gaji PNS berjenjang menyesuaikan golongan dan masa lama kerja atau dikenal dengan istilah masa kerja golongan (MKG).

Baca Selengkapnya
Top Up hingga Langganan Aplikasi Bisa Setengah Harga! Cek Caranya Dulu Yuk

Top Up hingga Langganan Aplikasi Bisa Setengah Harga! Cek Caranya Dulu Yuk

Pakai aplikasi DANA, dari kegiatan top up hingga berlangganan aplikasi favorit jadi lebih murah.

Baca Selengkapnya