Awas, pemerasan cyber kian meningkat!
Merdeka.com - Berdasarkan catatan dari Trend Micro, peningkatan virus ransomware di seluruh dunia saat ini tercatat sebesar 172 persen sejak awal tahun 2016. Dari Januari hingga Juni tercatat ada 79 famili ransomware baru. Hal ini merupakan kejadian luar bisa bila dibandingkan dengan jumlah familia ransomware yang tercatat di sepanjang tahun 2015 yakni hanya ada 29. Ransomware merupakan virus yang mengunci data-data seluruh file penting yang kemudian meminta bayaran untuk pengembalian data.
"Pada tahun 2015 lalu, sempat kami prediksikan jika pada tahun 2016 merupakan tahun 'pemerasan cyber' melalui ransomware. Dan ternyata, prediksi kami benar adanya," ujar Andreas Kagawa, Country Manager Trend Micro dalam acara media briefing di Jakarta, Selasa (30/08).
Dikatakannya, kerugian akibat ransomware tercatat mencapai angka setara USD 209 juta yang terjadi sepanjang triwulan pertama tahun 2016. Angka tersebut menurut FBI, hanya untuk wilayah Amerika Serikat saja.
Kendati begitu, terlepas dari meningkatnya ancaman siber, perusahaan sendiri dirasa kurang begitu sigap dalam mengambil tindakan. Dari survey yang dilakukan mereka, terungkap bahwa hanya 1 dari 10 perusahaan di kawasan Asia Pasifik atau kurang dari angka tersebut memahami bagaimana serangan siber dilakukan dan hampir 50 persen ternyata tidak memiliki program kesadaran keamanan di perusahaan mereka.
Sehingga, akibatnya adalah sekitar 59 persen dari perusahaan-perusahaan tersebut mengungkapkan bahwa karyawan mereka yang memiliki pemahaman rendah soal keamanan yang menjadi ancaman siber terbesar dari sisi dalam perusahaan sendiri.
"Mengelola dan memberdayakan karyawan dengan pola pikir dan kecakapan teknis soal keamanan seharusnya dijadikan sebagai prioritas utama bagi perusahaan," tuturnya.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Waspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang
Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaSegini Potensi Kerugian Dialami Industri Perikalanan Jika Iklan Rokok Dilarang
Rencana aturan tersebut dapat merugikan industri media digital yang tengah kena disrupsi tiada henti.
Baca SelengkapnyaKesal Ditagih Uang yang Dicuri, Seorang Pemuda Bunuh Rekan Bisnis
Riski kerap mengambil diam-diam uang dari kas kios pulsa hingga totalnya mencapai Rp80 juta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
5 Hacker Paling Ganas di Dunia, Ada yang Pernah Serang Yahoo
Berikut daftar hacker yang dikenal ganas dan mengerikan saat melancarkan aksinya.
Baca SelengkapnyaPentingnya Peran Perempuan dalam Keluarga Mencegah Kejahatan Digital
Mencegah pencurian data pribadi dengan meningkatkan pengamanan mulai dari gadget sendiri.
Baca SelengkapnyaSambil Menangis Wanita ini Curhat Nomor HPnya Dijual Provider ke Hacker, Akun Bank Hingga Belanja Online Habis Dibobol
Wanita ini menceritakan pengalaman akun bank dibobol hingga rugi jutaan rupiah akibat nomor HPnya dijual provider ke hacker.
Baca SelengkapnyaViral Data Pelanggan Diretas Hacker, Ini Tanggapan KAI
Ramai postingan di akun X terkait kabar diretasnya data pelanggan KAI.
Baca SelengkapnyaTantangan dan Peluang saat Transaksi Keuangan Digital Meningkat
Hingga Desember 2023, transaksi QRIS mencapai Rp225 triliun
Baca SelengkapnyaAduh! Penelitian Terbaru Buktikan Dampak Penggunaan Komputer Terhadap Risiko Disfungsi Ereksi
Kebiasaan penggunaan komputer atau laptop terlalu lama bisa menjadi pemicu masalah disfungsi ereksi.
Baca Selengkapnya