Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Awas, erupsi gunung berapi bisa datang tiba-tiba!

Awas, erupsi gunung berapi bisa datang tiba-tiba! Gunung Ontoke setelah erupsi. ©2014 Reuter

Merdeka.com - Insiden meletusnya gunung berapi Ontake di Jepang mengagetkan dunia. Tidak hanya memakan korban jiwa hingga puluhan orang, erupsi dari gunung Ontake juga terjadi tanpa peringatan. Tanda-tanda letusan hanya terjadi beberapa menit sebelum erupsi, bagaimana hal tersebut bisa terjadi?

Seperti yang dilaporkan oleh The Guardian (29/09), gunung Ontake yang memiliki ketinggian 3 kilometer tersebut mendadak meletus pada hari Sabtu kemarin (27/09), sembari mengeluarkan awan panas dan lontaran batu pijar. Tak kurang dari 1.100 anggota pemadam kebakaran diterjunkan untuk menyelamatkan korban luka atau mengevakuasi korban meninggal. Menurut laporan sementara, ada 31 orang berusia antara 23 hingga 61 tahun yang dinyatakan tewas dalam erupsi kali ini, sedangkan korban luka mencapai 40 orang.

Para peneliti dan ahli vulkanologi pun ramai-ramai mendiskusikan penyebab terjadinya erupsi mendadak tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu ilmuwan dari Universities of Paris-Sud Orsay and Cergy-Pontoise diketahui bahwa erupsi seperti yang terjadi di gunung Ontake kemarin adalah hal yang langka, Phys.org (29/09).

"Secara umum gunung berapi yang telah tertidur selama 30-40 tahun akan memberikan tanda-tanda sebelum erupsi sejak 1-3 kali 24 jam. Tanda-tanda itu meliputi gempa vulkanis dan perubahan suhu akibat semakin naiknya magma ke permukaan," ujar ilmuwan bernama Bardintzeff tersebut.

Waktu 1-3 kali 24 sejatinya cukup bagi warga atau pendaki di sekitar gunung Ontake untuk proses evakuasi.

Menurut Bardintzeff, beberapa faktor seperti lebar celah keluar magma, hingga terdapatnya kantong-kantong air di jalur keluar magma dituding sebagai penyebab erupsi mendadak tersebut.

Saat menemukan celah yang sempit, magma dapat terpompa keluar dari permukaan bumi hanya dengan sekali hentakan. Tetapi, Bardintzeff yakin hal ini cukup jarang terjadi sehingga dibutuhkan penelitian ekstra untuk membuktikan teori tersebut.

Lebih lanjut, keberadaan sebuah 'kolam' air di jalur keluar magma dapat meningkatkan kecepatan erupsi gunung berapi. Erupsi tipe ini dikenal dengan nama erupsi hidrovulkanis. Saat magma memanaskan kolam air di sekitar saluran magma, maka uap air yang dihasilkan akan meningkatkan tekanan dalam saluran yang dapat meledakkan lapisan tanah di atasnya. Alhasil, letusan yang terjadi secara tiba-tiba.

Sampai saat ini belum ada hipotesa resmi terkait erupsi gunung Ontake yang berada di tengah pulau jepang tersebut. Jepang terkenal sebagai ladang gunung berapi. Namun, insiden erupsi gunung Ontake menjadi tanda apabila beberapa gunung berapi dapat meletus sewaktu-waktu tanpa tanda-tanda. Apakah hal yang sama bisa terjadi di Indonesia?

(mdk/bbo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Alami Erupsi, Ini 5 Fakta Gunung Ili Lewotolok yang Kawahnya Berbentuk Bulan Sabit
Alami Erupsi, Ini 5 Fakta Gunung Ili Lewotolok yang Kawahnya Berbentuk Bulan Sabit

Letusan pertama gunung api ini terjadi pada tahun 1640

Baca Selengkapnya
Semeru Erupsi Lagi, Begini Sejarah Letusan Gunung Tertinggi di Pulau Jawa
Semeru Erupsi Lagi, Begini Sejarah Letusan Gunung Tertinggi di Pulau Jawa

Teramati kolom abu setinggi 800 meter dari puncak gunung dan guguran material ke arah Besuk Kobokan.

Baca Selengkapnya
Erupsi Gunung Ile Lewotolok Meningkat, Masyarakat Diminta Waspada Longsoran Lava dan Awan Panas
Erupsi Gunung Ile Lewotolok Meningkat, Masyarakat Diminta Waspada Longsoran Lava dan Awan Panas

Gunung Ile Lewotolok menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kurun waktu sepekan mulai dari 16 hingga 22 April.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gunung Semeru Kembali Erupsi
Gunung Semeru Kembali Erupsi

Erupsi terjadi dengan durasi waktu tercatat selama 127 detik pada Sabtu malam pukul 22.13 WIB.

Baca Selengkapnya
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Tinggi Letusan Mencapai 700 meter
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Tinggi Letusan Mencapai 700 meter

Terjadi erupsi Gunung Semeru pada Jumat, 12 April 2024, pukul 03.31 WIB

Baca Selengkapnya
Gunung Semeru Erupsi Lagi, Semburkan Abu Setinggi 800 Meter
Gunung Semeru Erupsi Lagi, Semburkan Abu Setinggi 800 Meter

Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.

Baca Selengkapnya
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Ini 4 Fakta di Baliknya
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Ini 4 Fakta di Baliknya

Warga diminta waspada terhadap bencana susulan akibat letusan Semeru.

Baca Selengkapnya
Penyebab Gunung Meletus dan Proses Terjadinya, Perlu Diketahui
Penyebab Gunung Meletus dan Proses Terjadinya, Perlu Diketahui

Dikenal sebagai negara kepulauan yang berada di Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki lebih dari 130 gunung berapi aktif.

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Erupsi Gunung Ruang Jadi Tontonan Warga
FOTO: Momen Erupsi Gunung Ruang Jadi Tontonan Warga

Erupsi terbaru Gunung Ruang menjadi tontonan orang-orang di pulau terdekat. Padahal, Gunung Raung saat ini berstatus Level IV atau Awas.

Baca Selengkapnya