Australia tolak Huawei terkait pengadaan jaringan 5G
Merdeka.com - Huawei dilaporkan kembali mendapat penolakan untuk penyelenggaraan jaringan di salah satu negara. Kali ini, penolakan berasal dari pemerintah Australia terkait pengadaan jaringan 5G di negara tersebut.
Dikutip dari News AU via Liputan6.com, Jumat (24/8), alasan pemerintah Australia adalah keterlibatan 'perusahaan yang dianggap memiliki hubungan dengan pemerintah lain dan bermasalah dengan aturan Australia' terlalu berisiko.
Meski tidak langsung menyebut nama Huawei, banyak pihak menyebut pernyataan itu merujuk pada perusahaan asal Tiongkok tersebut. Sebenarnya, pembahasan pemblokiran Huawei di Australia sudah diketahui publik sejak Juni 2018.
"Sulit untuk mengkompromikan soal jaringan telekomunikasi yang menjadi kepentingan nasional," tutur salah seorang anggota partai Liberal Australia ketika itu.
Di sisi Huawei sendiri, membantah kekhawatiran pemerintah Australia tentang tudingan akan menyerahkan data pengguna Australia pada pemerintah Tiongkok.
Keputusan ini juga berimbas pada perusahaan teknologi asal Tiongkok lain, yakni ZTE. Perusahaan tersebut diketahui turut memasarkan sejumlah ponsel di negara Kangguru itu.
Menyorot keputusan tersebut, Huawei Australia pun memperlihatkan kekecewaannya dengan keputusan yang diambil oleh pemerintah. Menurut Huawei, perusahaannya telah menghadirkan teknologi nirkabel yang aman selama hampir 15 tahun.
"Keputusan ini merupakan hal yang mengecewakan bagi konsumen. Huawei adalah pemimpin 5G dunia," tulis perusahaan dalam Twitter-nya. Hingga saat ini, pemerintah Australia dilaporkan masih teguh pada keputusannya.
Reporter: Agustinus Mario Damar
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Australia Dukung Karyawan Tolak Angkat Telepon Bos di Luar Jam Kerja, Perusahaan yang Melanggar Bakal Didenda
Ini akan diatur dalam undang-undang yang diajukan pemerintah federal Australia.
Baca SelengkapnyaHadiri KTT Australia-ASEAN, Jokowi Bakal Dorong Kerjasama Kendaraan Listrik
Indonesia juga akan menyinggung soal digitalisasi dan sesuatu yang bersinggungan dengan hal tersebut.
Baca SelengkapnyaChina Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Ajak ASEAN dan Australia Perkuat Kemitraan di Usia Emas 50 Tahun
Jokowi mendorong penguatan kerja sama ekonomi dengan memperkuat integrasi ekonomi.
Baca SelengkapnyaSaat Jokowi Mendarat di Australia: Dijemput Mobil Listrik dan Didoakan WNI Usai Selfie
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini tengah berada di Melbourne, Australia guna menghadiri Konfrensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN-Australia.
Baca SelengkapnyaTelkom dan Huawei Jalin Kerja Sama untuk Buka Peluang Pangsa Pasar B2B di Indonesia
Telkom dan Huawei Jalin Kerja Sama strategis B2B, Data Center, dan Cloud, serta percepatan pembangunan keahlian TelkomGroup.
Baca SelengkapnyaJokowi Puji BRI: Sekarang Agen BRILink Ambil Alih Peran Rentenir
Kepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.
Baca SelengkapnyaBertemu PM Anthony Albanese, Jokowi Kembali Undang Sektor Swasta Australia Bangun IKN
Jokowi pun menekankan, pentingnya kerja sama di sektor jasa keuangan dan mengumumkan rencana pembukaan kantor perwakilan BNI di Sydney.
Baca SelengkapnyaIni Kegiatan Wapres Ma'ruf Selama Jadi Plt Presiden
Jokowi hari ini masih berada di Australia dan telah mengikuti Khusus ASEAN-Australia di Melbourne.
Baca Selengkapnya