Apple diduga telantarkan pekerjanya di China
Merdeka.com - Urusan Apple dengan China memang tak pernah berjalan mulus. Setelah sebelumnya perangkat mereka menyetrum dua pengguna, kini perusahaan asal Cupertino itu diduga telah menyengsarakan pekerjanya di sana.
Seperti yang dilansir oleh Voice of America (29/7), sebuah badan pembela hak pekerja di China telah menuduh sebuah supplier langsung terhadap Apple Incorporated di sana karena menelantarkan pekerja. Diduga, pekerja ini tak dibayar gajinya dan mengalami pelanggaran lingkungan kerja.
Dalam sebuah laporan Senin kemarin, China Labor Watch menyatakan bahwa mereka menemukan adanya pelanggaran dalam sebuah pabrik yang dimiliki oleh Pegatron Corporation, Taiwan. Padahal, hal seperti ini dijanjikan Apple tak terjadi di seluruh area produksinya.
Dalam sebuah pernyataan, Apple menyatakan bahwa mereka selama ini telah menyediakan lingkungan kerja yang aman dan adil bagi siapa saja. Namun, dengan adanya temuan ini, perusahaan asal Cupertino ini pun langsung mengadakan penyelidikan.
Dalam temuannya, ternyata Apple menemukan fakta bahwa Pegatron memang telah menyita kartu identitas para pekerja. Oleh karenanya, Apple pun kemudian meminta hal ini untuk segera dihentikan.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini lokasi Apple berikan diskon besar-besaran gadget besutannya.
Baca SelengkapnyaMengapa Apple memutuskan hal itu jika mereka benar-benar menghentikan pengembangan iPhone layar lipat?
Baca SelengkapnyaPemerintah tawarkan insentif menarik untuk Apple agar mau berinvestasi di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Namun detilnya bagaimana, Ketua Umum Projo ini meminta publik menunggu.
Baca SelengkapnyaAnomali telah terjadi. Di Amerika Serikat, justru bukan pasar utama iPhone. Mengapa?
Baca SelengkapnyaPenghapusan ini dilakukan di China. Pemerintah negara itu meminta Apple "memblokir" dua aplikasi tersebut di App Store-nya.
Baca SelengkapnyaPertemuan keduanya didampingi oleh Menkominfo Budi Arie Setiadi dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang
Baca SelengkapnyaSamsung kembali berada di posisi pertama, mengalahkan Apple dalam hal penjualan smartphone di dunia.
Baca SelengkapnyaKhusus untuk Apple, pemerintah menerapkan penghitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang berbeda dengan sektor lainnya.
Baca Selengkapnya