Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Misteri Gunung Berapi yang Terungkap Oleh Sains

4 Misteri Gunung Berapi yang Terungkap Oleh Sains Misteri dan peristiwa langka yang terjadi di gunung berapi. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Gunung tidak bisa dimungkiri adalah tempat yang indah dengan pemandangan yang luar biasa. Keindahan dataran tinggi, perkebunan berbagai tanaman yang cocok di suhu sejuk, serta perbukitan dan air terjun yang biasanya ada di sekitarnya adalah sesuatu yang menarik dari pegunungan.

Namun hal ini bisa berubah jika itu adalah gunung berapi. Terlebih lagi, gunung berapi aktif yang tidak bisa diprediksi kapan bakal 'batuk.' Bagaimana tidak, gunung berapi adalah fitur geologi paling kuat di dunia, di mana ketika meletus kerap mengubah kontur Bumi secara geologis. Seperti berpisahnya pulau hingga munculnya danau vulkanik.

Berbagai hal besar di gunung berapi kerap mengungkap misteri kuno, atau bahkan membuat peristiwa langka yang tak hadir di lokasi lain.

Mari kita bahas satu persatu soal deretan misteri dan peristiwa langka yang terjadi di gunung berapi. Berikut ulasannya!

Burung Tingmiatornis arctica

Seekor burung berukuran besar yang berhabitat di dekat perairan bernama Tingmiatornis arctica, hidup di Arktik Kanada pada 90 juta tahun yang lalu. Fosilnya ditemukan pada 2016 yang lalu dengan catatan bahwa secara struktur fosil, habitat burung ini adalah tanah vulkanis luas yang ditinggali juga oleh dinosaurus dan reptil lain. Ditemukannya fosil burung ini yang justru di daerah Arktik, mengubah pandangan para ilmuwan soal pemanasan global.

Pemanasan global diperkirakan muncul sekitar 93,9 hingga 98,8 juta tahun yang lalu. Awalnya, ilmuwan menyebut bahwa area Arktik adalah area yang tak terpapar pemanasan global karena cuaca, yang sebabkan di tiap musim dingin, area tersebut akan selalu memproduksi es.

Dengan ditemukannya fosil burung ini di sana, pemanasan global yang tak berpengaruh ke daerah Arktik tentu jadi tidak masuk akal. Diperkirakan karena pemanasan global yang disebabkan letusan gunung berapi masif yang menyebabkan efek rumah kaca, burung ini berpindah ke Arktik dan tetap bisa mencari makan di perairannya yang meleleh terpapar pemanasan global.

Hal ini juga memberi gambaran bahwa nantinya, daerah-daerah kutub yang kini masih melimpah es, akan terpapar dampak dari pemanasan global.

Cincin Raksasa

Di dalam sebuah taman nasional di Afrika Selatan yang bernama Taman Nasional Pilanesberg, ada sebuah cincin raksasa yang terlihat terbentuk dari gunung-gunung dan lembah. bentuknya yang bulat sempurna sangat menarik untuk dilihat dari angkasa.

Namun alih-alih merupakan pegunungan dan lembah, ini adalah retakan gunung berapi kuno yang berkali-kali meletus.

Berbekal sebuah citra satelit dari NASA, ilmuwan memprediksi bagaimana cincin tersebut lahir dan mati sebagai gunung berapi. Dimulai dari milyaran tahun lalu di mana embrio gunung berapi muncul, atau disebut "hot spot". Hot spot ini tak tanggung-tanggung langsung menyembutkan lahar, menerobos kerak, dengan kekuatan dan volume yang sangat besar.

Tak semua magma tersembur ke luar, dan lebih banyak yang keluar begitu saja dan langsung mendingin dan mengeras. Magma ini keluar dan menyebar ke retakan yang bentuknya bulat dan membuat bentuk. Hal ini oleh ilmuwan disebut tanggul cincin.

Hal ini berulang terus dalam berjuta tahun lamanya. Tiap letusan menambah cincin baru di bawah tanah. Akhirnya gunung berapi Pilanesberg tidak aktif lagi setelah pergeseran lempeng benua menjauhkannya dari cincin api.

 

Fosil Hutan

Pada 2012 lalu, para ilmuwan menemukan sebuah fosil hutan di sebuah tempat di provinsi Mongolia Dalam di China utara. Hutan ini menjadi semacam fosil karena pada 300 juta tahun yang lalu, terdapat letusan gunung berapi yang abunya menutup hutan tersebut dan seakan membekukannya. Abu vulkanik menutup hutan tersebut hingga lebih dari satu meter.

Di saat itu, Bumi tak memiliki benua, hanya ada satu benua besar yang dikenal sebagai Pangaea. Meski dalam waktu tersebut sudah banyak yang terjadi dan terkuburnya hutan sudah terjadi sangat lama, ada sebuah tanaman yang ditemukan dalam kondisi bersih. Hal ini membuat ilmuwan bisa menganalisis ekosistem hutam era Permian. Tanaman lain seperti pepohonan yang tinggi, disebut telah runtuh ketika gunung meletus dan tertutup abu.

Hasil dari penelitian ini berupa ditemukannya tanaman setinggi 25 meter dengan dari genus Sigillaria dan Cordaites yang membentuk kanopi hutan tersebut. Di bawahnya, terdapat kanopi sekunder dari berbagai tanaman pakis, dan paling bawah ada berbagai tanaman dari jenis pakis haji dan ordo Noeggerathiales. Noeggerathiales, Sigillaria, dan Cordaites kesemuanya telah punah.

Letusan Toba Mematikan

Pada 73.000 tahun yang lalu, manusia adalah spesies yang hampir punah. Hal ini penyebabnya adalah meninggalnya banyak manusia ketika letusan gunung berapi di Sumatra, yang pada akhirnya menyebabkan lahirnya danau Toba. Letusannya sangatlah masif, hingga sebabkan sinar matahari tertutup abu vulkanik selama 6 tahun lamanya. Tak cuma itu, temperatur Bumi turun 16 derajat Celcius, dan akhirnya Bumi mengalami Zaman Es selama 1.800 tahun.

Hal ini sebabkan manusia modern memiliki gen yang terbatas, karena manusia yang tersisa ketika itu sudah sangat langka adanya. Akhirnya kebhinekaan secara ras tidak terjadi secara luas dan nenek moyang kita adalah orang-orang yang selamat dari letusan Toba.

(mdk/idc)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terkenal Rute Pendakian yang Sulit, Ini Fakta Menarik Gunung Pesagi di Lampung

Terkenal Rute Pendakian yang Sulit, Ini Fakta Menarik Gunung Pesagi di Lampung

Gunung Pesagi di Lampung ini terkenal dengan rute pendakian yang sulit namun memiliki pemandangan alam yang begitu indah.

Baca Selengkapnya
Gunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran Siang Ini

Gunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran Siang Ini

Gunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran

Baca Selengkapnya
Dikabarkan Ada Bongkahan Emas di Puncaknya, Ini 4 Fakta Menarik Gunung Talamau Pasaman Barat

Dikabarkan Ada Bongkahan Emas di Puncaknya, Ini 4 Fakta Menarik Gunung Talamau Pasaman Barat

Gunung Talamau menjadi salah gunung tertinggi di Sumatra Barat yang termasuk dalam kategori tipe gunung api tidak aktif.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
7 Gurun Tertua di Dunia dalam Sejarah, Antartika Masuk dalam Daftar?

7 Gurun Tertua di Dunia dalam Sejarah, Antartika Masuk dalam Daftar?

Gurun di seluruh dunia memegang tempat unik sebagai lingkungan yang ekstrem, dengan luas tanah yang sangat besar dan suhu yang dapat mencapai tingkat tertinggi.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Gunung Kaba di Bengkulu, Meletus Tahun 1600 hingga Misteri Makhluk Tak Kasat Mata

Fakta Unik Gunung Kaba di Bengkulu, Meletus Tahun 1600 hingga Misteri Makhluk Tak Kasat Mata

Salah satu gunung api aktif yang berada di Selupu Rejang ini memiliki keindahan yang luar biasa, namun dibalik itu semua terdapat sebuah misteri.

Baca Selengkapnya
Gunung Merapi Keluarkan 7 Kali Awan Panas Guguran dalam 30 Menit

Gunung Merapi Keluarkan 7 Kali Awan Panas Guguran dalam 30 Menit

Gunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Takjub, Ukiran Gambar Hewan dan Benda Langit Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Gunung Berbatu

Arkeolog Takjub, Ukiran Gambar Hewan dan Benda Langit Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Gunung Berbatu

Arkeolog Takjub, Ukiran Gambar Hewan dan Benda Langit Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Gunung Berbatu

Baca Selengkapnya
Tidak Boleh Mendaki saat Malam Hari, Ini Fakta & Mitos Gunung Sago di Sumbar

Tidak Boleh Mendaki saat Malam Hari, Ini Fakta & Mitos Gunung Sago di Sumbar

Gunung yang berada di Kabupaten Tanah Datar ini dulunya jadi salah satu gunung aktif dan memiliki kaldera yang begitu besar.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Sedotan Tertua di Dunia Berusia 5.500 Tahun, Panjangnya Hampir 1 Meter

Arkeolog Temukan Sedotan Tertua di Dunia Berusia 5.500 Tahun, Panjangnya Hampir 1 Meter

Studi terbaru menemukan, tabung ramping yang terbuat dari emas dan perak yang diciptakan pada Zaman Perunggu menjadi sedotan minuman tertua di dunia.

Baca Selengkapnya