Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Borok utama Bitcoin, penyebab si mata uang digital mati dini

4 Borok utama Bitcoin, penyebab si mata uang digital mati dini Bitcoin. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Dari hari ke hari, toko dan sistem pembayaran online terus berkembang pesat. Tidak aneh bila akhirnya banyak yang memprediksi bila era kejayaan Bitcoin, si mata uang digital, akan kembali.

Namun pendapat berbeda diungkapkan oleh Mike Hearn, seorang pengembang alias developer Bitcoin. Pasca bergelut dengan Bitcoin selama lima tahun, dan menghasilkan software Bitcoin yang dipakai oleh jutaan user, Hearn justru berpendapat Bitcoin sudah mendekati ajalnya.

"Bitcoin adalah sebuah eksperimen, dan sama seperti kebanyakan eksperimen, mereka bisa gagal. Jadi sebaiknya jangan berinvestasi pada hal (Bitcoin) yang bisa membuat Anda merugi," ujar Hearn dalam blognya, medium.com.

Pasca mulai digunakan di tahun 2009, Bitcoin memang cukup populer. Akan tetapi, akibat isu keamanan yang belum pasti, akhirnya banyak negara yang melarang kehadiran Bitcoin, seperti Thailand. Indonesia sendiri mulai awal tahun 2014 sudah melegalkan penggunaan Bitcoin.

Menurut Hearn, ada banyak faktor yang membuat nasib Bitcoin sudah diujung tanduk, salah satunya adalah gagalnya masyarakat dunia menyikapi kehadiran Bitcoin. Nah, lewat blognya itu, Hearn menyebutkan penyebab utama kegagalan Bitcoin, seperti 5 hal ini.

Database Bitcoin sesak, transaksi lambat

Bitcoin 'blockchain' atau database Bitcoin sudah sangat sesak, bahkan servernya tidak bisa melayani lebih dari 3 pembayaran per detik.

Anehnya, penguasa 50 persen jaringan Bitcoin (sebuah grup raksasa) dari China berusaha menghindari peningkatan transaksi 'block size' Bitcoin yang lebih dari 1MB. Alasannya sepele, karena koneksi internet mereka lambat, sementara transaksi besar yang cepat justru bisa mengurangi keuntungan mereka selaku 'miner'.

Padahal, tidak meningkatkan ukuran transaksi Bitcoin berarti memberikan beban lebih pada Bitcoin Blockchain resources atau teknologi database jaringan Bitcoin. Cukup ironis, mengingat kelancaran Blockchain adalah salah satu faktor yang ikut menaikkan transaksi.

Kelompok yang ingin mengubah Bitcoin agar jadi lebih baik justru dikecam

Startup Bitcoin terbesar asal Amerika, Coinbase, justru dihapus dari situs resmi Bitcoin setelah berusaha menaikkan kapasitas database Bitcoin.

Bitcoin XT (satu di antara dua kelompok developer besar Bitcoin) yang mengkampanyekan pemutakhiran Bitcoin dan penambahan kapasitas transaksi Bitcoin semakin banyak diblokir di forum-forum Bitcoin.

Perusahaan-perusahaan yang menggunakan sistem transaksi dari Bitcoin XT banyak yang diserang hacker lewat metode DDoS. Berbicara soal Bitcoin XT pun dilarang di dalam konferensi Bitcoin.

Banyak jaringan transaksi Bitcoin dikuasai 'oknum'

Banyak pengembang atau developer Bitcoin yang tidak pernah percaya sistem Bitcoin itu sendiri diberikan akses penuh ke kode sumber Bitcoin. Celakanya, posisi 'developer Bitcoin' orang-orang ini tidak bisa digangu gugat.

Berseberangan dengan kelompok Bitcoin XT adalah Bitcoin Core. Kelompok ini bersikukuh tidak mau mengubah sistem transaksi Bitcoin. Salah satu alasannya adalah mereka tidak mau mengubah sistem warisan pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto. Padahal, seperti yang sudah diketahui, Bitcoin adalah percobaan yang semestinya terus dikembangkan agar lebih baik, tidak merugikan, dan sesuai kebutuhan pasar.

Biaya transaksi mahal, rawan manipulasi

Akhir-akhir ini, biaya transaksi Bitcoin sering jadi keluhan karena kerap lebih mahal dari tarikan transaksi kartu kredit.

Selain itu, grup Bitcoin Core, 'musuh' dari Bitcoin XT, memperbolehkan klien untuk memodifikasi detil transaksi sampai transaksi muncul di blockchain. Ini artinya seorang pembeli barang menggunakan Bitcoin bisa mengubah jumlah pembayaran Bitcoin pasca dilakukan 'deal' pembelian. Bahkan, bisa saja mereka mengubah biaya pembayaran menjadi 0 alias gratis.

Sejak postingan blog Hearn ini dishare massal di dunia maya, nilai Bitcoin yang awalnya USD 440 langsung terjun ke USD 360 saja. Bahkan, Hearn sudah menjual semua Bitcoin-nya. Jika developer Bitcoin saja sudah tidak percaya pada Bitcoin, bagaimana pemikiran pengguna?

(mdk/bbo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Bitcoin, Mata Uang Kripto Pertama dan Paling Populer di Dunia
Mengenal Bitcoin, Mata Uang Kripto Pertama dan Paling Populer di Dunia

Harganya yang terus naik dari tahun ke tahun menjadikan bitcoin sebagai aset digital yang banyak diburu oleh banyak orang.

Baca Selengkapnya
Investasi Sektor Ini Patut Dilirik di Tengah Gejolak Ekonomi
Investasi Sektor Ini Patut Dilirik di Tengah Gejolak Ekonomi

Hal ini membuat Bitcoin menjadi alat investasi yang menarik, terutama dalam menghadapi resesi ekonomi.

Baca Selengkapnya
4 Fakta Terungkapnya Aktivitas Penambangan Bitcoin Ilegal di Medan, Negara Rugi hingga Rp14,4 Miliar
4 Fakta Terungkapnya Aktivitas Penambangan Bitcoin Ilegal di Medan, Negara Rugi hingga Rp14,4 Miliar

Dalam penggerebekan itu, polisi mengamankan 26 orang beserta barang bukti yang digunakan untuk operasional.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sama Seperti Emas, Bitcoin Disebut Bisa Jadi Safe Haven Asset
Sama Seperti Emas, Bitcoin Disebut Bisa Jadi Safe Haven Asset

Mengingat dibutuhkan biaya dan usaha tambahan, maka para pembuat Bitcoin dan emas akan mematok harga di atas biaya produksi untuk menghindari kerugian.

Baca Selengkapnya
Pergerakan Bitcoin Tunjukkan Tanda Kematangan, Berpotensi Jadi Safe Haven Asset
Pergerakan Bitcoin Tunjukkan Tanda Kematangan, Berpotensi Jadi Safe Haven Asset

Keberadaan ETF Bitcoin Spot mempermudah trader saham untuk berinvestasi dalam Bitcoin.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Bitcoin, Harga Aset Kripto Altcoin Juga Naik Dipicu Hal Ini
Tak Hanya Bitcoin, Harga Aset Kripto Altcoin Juga Naik Dipicu Hal Ini

Karena sudah tingginya harga Bitcoin, bagi investor yang berkeinginan untuk berinvestasi tetapi biayanya terbatas, cenderung akan beralih untuk membeli altcoin.

Baca Selengkapnya
Tertinggi Sejak November 2021, Harga Bitcoin Tembus Rp1 Miliar
Tertinggi Sejak November 2021, Harga Bitcoin Tembus Rp1 Miliar

Menurut aplikasi Indodax, halving bitcoin akan terjadi sekitar 42 hari lagi. Pada 2024, kenaikan harga bitcoin kemungkinan bisa mencapai dua kali lipat.

Baca Selengkapnya
Waspada Praktik Pencucian Uang Lewat Kripto, Jokowi Perintahkan Langkah Ini untuk 'Sikat' Pelaku TPPU
Waspada Praktik Pencucian Uang Lewat Kripto, Jokowi Perintahkan Langkah Ini untuk 'Sikat' Pelaku TPPU

Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk mewaspadai praktik pencucian uang melalui kripto maupun aset virtual lain.

Baca Selengkapnya
Tips Investasi dari CEO Indodax: Diversifikasi Aset, Jangan Menaruh Semua Telur dalam Satu Keranjang
Tips Investasi dari CEO Indodax: Diversifikasi Aset, Jangan Menaruh Semua Telur dalam Satu Keranjang

Salah satu strategi menghadapi momentum halving Bitcoin adalah dengan tidak menunda-nunda dalam pembelian Bitcoin.

Baca Selengkapnya